Minggu, 27 Oktober 2024

Toxic People, Musuh atau Ujian?

pernah ga sih ketemu sama orang yang nyebelin banget. pas ketemu bikin sebeel, bikin sakit hati teruuuuus. pasti jadi males kan kalo ketemu? pengennya menghindar terus. namun benarkah begitu? 

 terkadang kata-kata toxic people bisa muncul saat kita menjadikan diri sendiri sebagai objek. orang lain salah karena harapannya kita dibaikin. jadi kalo orang lain berbuat yang tidak baik dibilang toxic. padahal kita adalah manusia yang pasti punya kesalahan. kalo katanya coach Sony Abi King dari PPA Institusi, "manusia itu sempurna karena ketidaksempurnaannya". diri kita utuh jika punya kekurangan dan kelebihan. sebagian orang melakukan kesalahan karena terpeleset.

baik dan buruknya seseorang itu tergantung dari persepsi kita, bagaimana kita memvonis orang. seringnya kita tidak adil saat melihat keburukan orang. padahal satu keburukan yang dilakukan orang lain, tapi kita melupakan semua kebaikannya. Terkadang kita bisa melihat keburukan orang lain juga karena refleksi dari diri sendiri. 

yang perlu kita lakukan adalah merubah mindset. jika kita menyebut orang lain sebagai toxic people, maka kita akan menjauhi. kita akan susah mikir positif nya, padahal tidak mungkin ada orang yang selalu berbuat negatif terus. selalu ada kebaikan selama dia beriman. sedangkan jika kita menganggap orang yang berbuat tidak baik kepada kita sebagai ujian dari Allah, maka hati kita akan lebih menerima karena ujian itu pasti ada selama kita hidup.

jika orang lain masih terus memperlakukan kita dengan tidak baik, semua itu karena memang Allah masih mengizinkan dia berbuat seperti itu. jadi yang bisa kita lakukan adalah ikhlas menjadi hamba Allah. menerima bahwa kita hanya hamba dari Allah yang Maha Besar, yang mengatur semuanya dengan begitu indah. selalu ada kebaikan dibalik semua sakit hati yang kita rasakan. Allah itu adil dan sangat menyayangi hamba-hambanya. jadi teruslah berpikir positif. semoga kita dimudahkan menjadi hamba yang selalu ridha dengan segala takdir yang Allah tetapkan pada kita.

sebelum ditutup, ada kata-kata indah dari guru Zen (Haemin Sunim) 
"jika kita melawan kebencian dengan kebencian, penderitaan tidak akan berakhir dan rasa sakit akan terus ada. hanya pengertian dan kasih yang bisa mematahkan belenggu kebencian. saya percaya pada kebenaean sederhana namun mendalam ini yang sudah ribuan tahun usianya"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar