Minggu, 02 Maret 2025

Batasan Diri

Hari ini aku melihat postingan di ig yang bilang bahwa beliau sudah bisa heal. sembuh dari lukanya. beliau bilang bahwa jika sudah sembuh ga lagi berpura-pura membuat batasan sosial padahal takut jatuh cinta, takut diselingkuhin, takut ga diterima, takut ditolak. sekarang jadi paham bahwa batasan itu ada karena trauma yang sedang menyamar.


kenapa begitu? karena orang yang sudah berdamai dengan dirinya tidak akan merasa masalah itu dari luar. jika ada masalah yang diperbaiki yang di dalam. kalo istilahnya coach sony abi kim 'inner game'. ketika diperlakukan tidak baik oleh orang lain bukan merubah orangnya jadi baik atau menghindari orangnya tapi memperbaiki yang jadi kendali kita. memperbaiki apa yang ada di dalam pikiran kita. memperbaiki ego yang pengennya selalu diperlakukan dengan baik. menerima bahwa yang terjadi padaku adalah ketentuan Allah dan tidak ada yang sia-sia dengan apa yang sudah ditetapkan oleh Allah. bisa dikatakan bahwa bukan membatasi sosial tapi membatasi pikiran pikiran negatif dan ego kita.


pernah mendengarkan kajian bahwa membuat batasan dengan menghindari seseorang itu tidak sepenuhnya benar. bahkan jika terpaksa menghindar, harus ada gantinya. contoh tetap memberi makanan atau sesuatu yang lainnya, atau berbuat baik kepada orang-orang terdekatnya.


kalo kata ustadz Syatori malah harus belajar meng-indah-kan benci. tetap berbuat baik walau sedang benci, sakit hati. karena pahala yang didapat jauh lebih besar dari pada biasanya. memang ilmu ini tidak bisa dilogika dengan ilmu hati, dan hanya bisa dilogika dengan ilmu jiwa.


semoga di ramadhan ini Allah mudahkan aku membersihkan hati agar memperoleh ketenangan di dunia dan akhirat

Selasa, 31 Desember 2024

Thank You 2024

Tak terasa sudah dipenghujung 2024.. Tahun ini ditutup dengan sakit. Alhamdulillah ngerasain sakit yang cukup lama sembuhnya. Bagi aku yang jarang sakit, dalam 2 minggu udah ke dokter dua kali tuh sesuatu bangeet.. Padahal biasanya kalo sakit ga pernah mau ke dokter. Kali ini dipaksa harus ke dokter karena udah ndak kuat sama sakitnya.. Alhamdulillah disuruh istirahat total dan merenung berhari-hari, hehe...


Tahun ini bukan tahun biasa, ngerasain roller coaster kehidupan yang suka ngagetin setiap saat. Alhamdulillah dipaksa belajar ikhlas, sabar dan tenang pas ada ujian menyapa. Kalo masalahnya ndak berat sepertinya ndak akan belajar sih, hehe..

Kalo inget-inget perjuangan di 2024 tuh bikin pengen bilang ke diri sendiri "makasih ya udah bertahan dan berjuang sampai detik ini". Beraat, tapi ndak pernah menyesal udah melewati ini semua. Bahkan bersyukur bisa sampai dititik ini..

Alhamdulillah Allah kasih kesempatan belajar banyak hal tahun ini. Mengelola emosi, yang dulunya sensitif banget sama omongan orang, sekarang udah bisa bilang "ya udah sih, itu refleksi diri mereka sendiri, bukan mendefinisikan siapa aku sebenarnya. Aku yang lebih tau siapa aku. Ngapain juga dipikir". 

Daaan ilmu yang paling mahal ilmu "tenang". Bagiku ini ilmu yang ga bisa dibeli dengan harga berapapun. Bisanya dibeli sama ujian yang beraaat. Ternyata ujian yang berat tuh bukan buat membuktikan bahwa aku bisa melewati semuanya dengan mudah, tapi menerima bahwa apapun yang terjadi Allah yang berkehendak. Allah yang membuat masalah dan Allah juga yang akan menyelesaikan nya. Mudah bagi Allah mengatur alam semesta ini, apalagi masalahnya manusia yang kayak butiran debu ini. Tugas manusia cuma menerima dengan lapang dada dan biarkan Allah yang menarik tangan kita dari kegelapan...

Semua pembelajaran di tahun 2024 yang membuat aku siap menghadapi 2025. Terimakasih ya Allah.. Allah yang selalu menolongku.. Allah yang memaafkan sebesar apapun kesalahanku.. Allah yang tak pernah meninggalkanku.. Alhamdulillah.. Alhamdulillah.. Alhamdulillah.. Allah masih kasih aku kesempatan belajar dan memantaskan diri untuk dipanggil dengan sebutan "jiwa yang tenang" Karena tujuan healing sesungguhnya bukan untuk terbebas dari luka tapi agar bisa kembali ke Allah dengan jiwa yang tenang.. 

Bayangin nanti suatu saat Allah bilang "wahai jiwa yang tenang, kembalilah ke Tuhanmu dengan ridha dan diridhai, lalu masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku" (Al Fajr 27-30). Apalagi pas tau kalo jiwa yang tenang tuh bisa masuk surga tanpa hisab. Masuk surga yang jarak antara kiamat dan surga, seperti waktu kita shalat. Masyaallah.. Semoga Allah mudahkan aku memiliki jiwa yang tenang 💜💜💜



Senin, 11 November 2024

Lapang Dada

Mengapa perlu berlapang dada?
Karena lapang dada merupakan kunci untuk sukses dunia akhirat. Dengan lapang dada kita mendapatkan ketenangan dalam hidup daan tujuan akhirnya pengen dipanggil Allah dengan panggilan

يٰٓاَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَىِٕنَّةُۙ ارْجِعِيْٓ اِلٰى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةًۚفَادْخُلِيْ فِيْ عِبٰدِيْۙوَادْخُلِيْ جَنَّتِيْ

 "Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan rida dan diridai. Lalu, masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku "dan masuklah ke dalam surga-Ku!"(QS. Al-Fajr: 27-30)

Dengan jiwa yang muthmainnah kita bisa masuk ke surga tanpa hisab. Masuk surga tanpa hisab itu sangat cepat. Jarak antara kiamat ke surga hanya seperti saat kita sholat. Disaat orang-orang sedang mengantri di padang mahsyar, orang-orang dengan jiwa yang muthmainnah ini sudah sampai di surga. Masyaallah..

Salah satu cara untuk bisa berlapang dada yaitu dengan memahami fitrah kehidupan, yaitu:
1. Semua pasti diuji
Sebagaimana di dalam Al-Quran :
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan) sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “Kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat. (QS Al Baqarah: 214).
Dunia memang tempat ujian. Badai pasti berlalu tapi setelah itu akan datang badai yang lain. Hidup bukan tentang menunggu badai berlalu, melainkan bagaimana kita bisa menari di tengah badai yang hebat.

2. Watak asli dunia.
Menurut Ibnu Atha’illah as sukandari “jangan heran atas terjadinya kesulitan-kesulitan selama engkau masih hidup di dunia ini, karena memang seperti itulah watak asli dunia (tempat kita mengikuti ujian demi ujian, menanamkan kebaikan di segala situasi dan kondisi). Ujian itu akan menaikkan derajat di sisi Allah dan inilah tujuan dunia diciptakan Allah (sebagai tempat ujian).

3. Mengkonversi ujian jadi amal sholeh
bagaimana cara mengkonversi ujian menjadi amal sholeh? Jiwa yang lapang. Menerima ketetapan Allah dengan jiwa yang lapang.
Mengutip dari perkataan orang bijak
Life is difficult, this is a great truth. (hidup itu sulit, ini adalah sebuah keniscayaan)
Once we truly understand and accept it.then life is nolonger difficult. (hidup itu memang susah tapi kalo kita paham bahwa itu adalah watak dari kehidupan, menerima dan berdamai dengan itu, hidup ga akan lagi susah.
Pahami bahwa kita hidup untuk di uji seperti di dalam Al-Qur’an yang berbunyi:
yaitu yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dia Mahaperkasa lagi Maha Pengampun. (Al Mulk : 2)

4. Ujian sesuai takaran
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya." (Q.S Al Baqarah : 286).
5. Pola sukses dari do’a nabi musa
Ketika nabi musa akan menghadapi fir’aun nabi musa berdoa dengan "Ya Allah, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku supaya mereka mengerti perkataanku". (QS Taha 25-28).
Nabi Musa meminta kelapangan dada terlebih dahulu baru meminta urusan yang lain.


Orang yang berlapang dada akan sukses dunia dan akhirat
1. Sukses dunia
Orang yang berlapang dada akan menghasilkan karya hebat, akan menumbuhkan kebaikan dan lebih mampu menyelesaikan masalah. Orang yang lapang dada cenderung lebih sukses, jabatan lebih tinggi, uang lebih banyak, teman lebih banyak dan akrab serta keluarga yang harmonis. Masalah akan lebih enak jika kita bisa lapang dada. Marah itu membutuhkan energi yang lebih besar, jadi jika kita bisa berlapang dada, maka akan banyak karya yang kita hasilkan.

2. Sukses akhirat
Orang yang berlapang dada akan mudah diampuni dan disayang Allah.
Janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan (rezeki) di antara kamu bersumpah (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kerabat(-nya), orang-orang miskin, dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah. Hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (An Nur: 22)

Terakhir sebagai penutup ada kata-kata dari Maulana Rumi “aku mencintai masalahku, karena yang memberi masalah juga mencintaiku”

Minggu, 27 Oktober 2024

Toxic People, Musuh atau Ujian?

pernah ga sih ketemu sama orang yang nyebelin banget. pas ketemu bikin sebeel, bikin sakit hati teruuuuus. pasti jadi males kan kalo ketemu? pengennya menghindar terus. namun benarkah begitu? 

 terkadang kata-kata toxic people bisa muncul saat kita menjadikan diri sendiri sebagai objek. orang lain salah karena harapannya kita dibaikin. jadi kalo orang lain berbuat yang tidak baik dibilang toxic. padahal kita adalah manusia yang pasti punya kesalahan. kalo katanya coach Sony Abi King dari PPA Institusi, "manusia itu sempurna karena ketidaksempurnaannya". diri kita utuh jika punya kekurangan dan kelebihan. sebagian orang melakukan kesalahan karena terpeleset.

baik dan buruknya seseorang itu tergantung dari persepsi kita, bagaimana kita memvonis orang. seringnya kita tidak adil saat melihat keburukan orang. padahal satu keburukan yang dilakukan orang lain, tapi kita melupakan semua kebaikannya. Terkadang kita bisa melihat keburukan orang lain juga karena refleksi dari diri sendiri. 

yang perlu kita lakukan adalah merubah mindset. jika kita menyebut orang lain sebagai toxic people, maka kita akan menjauhi. kita akan susah mikir positif nya, padahal tidak mungkin ada orang yang selalu berbuat negatif terus. selalu ada kebaikan selama dia beriman. sedangkan jika kita menganggap orang yang berbuat tidak baik kepada kita sebagai ujian dari Allah, maka hati kita akan lebih menerima karena ujian itu pasti ada selama kita hidup.

jika orang lain masih terus memperlakukan kita dengan tidak baik, semua itu karena memang Allah masih mengizinkan dia berbuat seperti itu. jadi yang bisa kita lakukan adalah ikhlas menjadi hamba Allah. menerima bahwa kita hanya hamba dari Allah yang Maha Besar, yang mengatur semuanya dengan begitu indah. selalu ada kebaikan dibalik semua sakit hati yang kita rasakan. Allah itu adil dan sangat menyayangi hamba-hambanya. jadi teruslah berpikir positif. semoga kita dimudahkan menjadi hamba yang selalu ridha dengan segala takdir yang Allah tetapkan pada kita.

sebelum ditutup, ada kata-kata indah dari guru Zen (Haemin Sunim) 
"jika kita melawan kebencian dengan kebencian, penderitaan tidak akan berakhir dan rasa sakit akan terus ada. hanya pengertian dan kasih yang bisa mematahkan belenggu kebencian. saya percaya pada kebenaean sederhana namun mendalam ini yang sudah ribuan tahun usianya"

Minggu, 29 September 2024

Penggemar Baru

Beberapa hari ini aku sedang mencemaskan sesuatu, hingga masuk ke alam mimpi.. Hari ini tiba-tiba pengen membuka buku yang beberapa hari lalu dibeli. daan ternyata aku mendapatkan jawaban bahkan sejak halaman pertama buku itu. Masyaallah Allah tau yang terbaik untuk hambanya, memberikan jawaban secara langsung. Alhamdulillah Coba tebak buku apa? Buku karya Haemin Sunim. aku udah punya 2 buku beliau, dan buku ini adalah buku terbarunya. Kapan hari sempet ragu saat mau beli, karena masih ada banyak buku yang belum dibaca.. tapi entahlah tiba-tiba bukunya udah ditangan aja 😆😆 btw ini adalah buku terbaru beliau, baru terbit di Indonesia bulan Agustus kemarin. dan udah sampe ditanganku aja.. Diam-diam aku menjadi pengagum Haenim Sunim. buku-bukunya banyak membantuku untuk menemukan cahaya terang. Terimakasih banyak Haenim Sunim...

Rabu, 25 September 2024

aku tak sempurna

aku hanyalah manusia biasa yang banyak salahnya. aku manusia yang pertama kali hidup dunia. aku masih belajar menjadi manusia yang baik. tak mengapa jika ada yang meninggalkan karena ketidaksempurnaanku.. aku bersyukur menjadi seperti ini karena dengan ini yang menjadikan aku dekat dengan Allah. Allah yang sangat mencintaiku tanpa syarat. Allah yang menerimaku apa adanya. Allah yang selalu memaafkan apapun kesalahanku, walau berulang kali melakukan kesalahan. aku hidup di dunia bukan untuk mencari apresiasi dari manusia, tapi untuk mencari ridho Allah. Alhamdulillah for everything 💜💜💜

Minggu, 30 Juni 2024

Alasan untuk Tetap Hidup

Tahu nggak perasaan terburuk itu apa? Perasaan terburuk bukan saat kita merasa sedih, kesel, marah ataupun kecewa. Perasaan terburuk adalah saat tidak peduli dengan apapun, tidak punya motivasi dalam hal apapun. Hal ini dapat berefek pada kehidupan sehari-hari. Memicu indikasi mental, kesedihan yang berkepanjangan, merasa kesepian, kecemasan bahkan depresi.

Penyebab hal tersebut terjadi adalah yang pertama, cause. Itu seperti seorang yang salah menganalisis penyebab terjadinya peristiwa negative dalam hidupnya. Umumnya dia menyalahkan sesuatu yang di luar dirinya. Seperti saat seseorang gagal dalam membuka usaha, karena merasa tidak punya previlage.

Kedua, consequence. Melihat akan ada konsekuensi negative secara terus menerus. Saat mengalami hal buruk, umumnya ia akan berpikir pasti akan buruk terus, tidak bisa melihat hikmah dari masalahnya. Mereka sulit untuk berpikir bahwa hal negative dapat berubah menjadi negative. Padahal hal negative juga ada akhirnya.

Ketiga, self-image. Pandangan diri yang negative membuat dirinya selalu membandingkan dengan orang lain. Karena pandangannya yang selalu negative, maka ia menganggap bahwa semua kejadian negative adalah dia sebagai penyebabnya. Contohnya sesorang yang merasa jelek dan tidak berguna. Saat terjadi kejadian buruk, ia mengembalikan semua kejadian buruknya karena kejelekan dan ketidakbergunanya. Kayak dia dijauhin orang karena kelemahannya, padahal masih bisa mengusahakan niali diri yang lain, skill, pendidikan, menawarkan bantuan dan nasehat, dan hal-hal lain yang masih bisa diusahakan.

Memiliki harapan adalah sesuatu yang baik. Namun harapan adalah hal yang paling bahaya. Umumnya kita akan mengejar harapan yang kita inginkan, tapi jika harapan itu tak sampai, kita akan membenci diri, membenci kehidupan dan kehilangan aalasan hidup. Maka, semakin besar harapanmu, semakin besar pula potensi putus asanya.

Harapan yang kita punya umumnya tidak hanya satu. Harapan yang paling kita prioritaskan adalah harapan yang paling kita kejar, paling banyak tenaga, waktu dan uang untuknya. Bahkan terkadang angan-angan manusia lebih panjang dari pada usianya. Dan ini adalah sangat berbahaya.

Harapan yang paling besar adalah penggerak yang paling besar juga. Namun, ketika harapan kita bertumpu pada makhluk yang penuh kekurangan atau hal lain yang sifatnya temporer, maka itu akan menjadi sumber kekecewaan yang besar. Maka yang bisa kita lakukan adalah pandai memilih prioritas. Meletakkan harapan pada yang kekal. Yang nilainya tidak hanya di dunia agar hidup kita punya makna yang lebih.

Walaupun kita berkali-kali menaruh harap di tempat yang salah, kita terus membuat harapan baru. Walaupun hidupnya hancur, mereka akan bangkit seiring berjalannya waktu. Kapasitas harapan pada manusia sangatlah besar, walaupun seperti tidak menemukan harapan lagi, kenyataannya kita akan menemukan harapan yang baru. Orang-orang yang terus berusaha dan percaya adalah mereka yang beriman. Mereka paham bahwa mereka tak punya kontrol penuh di dunia ini, tapi mereka punya Allah, yang memiliki kuasa atas segala sesuatu. Mereka tidak lagi mengandalkan dirinya sendiri, tapi mengandalkan Allah yang jauh lebih besar dan lebih berkuasa atas segala sesuatu. Meraka paham bahwa takdir dari Allah adalah yang terbaik. Allah tak akan pernah dzalim kepada hamba-Nya. Mereka paham tugas manusia di dunia ini, dan tidak pusing dengan tipu daya dunia. Mereka sadar bahwa seburuk apapun keadaannya, akan selalu ada harapan, yaitu berharap yang terbaik dari Allah.

Sumber: Buku Self Healing karya Ardhi Mohamad