Sabtu, 20 September 2014

Menentukan Prioritas

Terkadang kita dihadapkan pada dua pilihan yang membingungkan. Bingung memilih mana yang kebutuhan dan mana yang penting. Susah memang menentukan hal tersebut, tapi sebagai mahasiswa seharusnya kita sudah bisa membedakan antara hal yang penting dan kebutuhan.

Terkadang secara tidak sadar kita lebih memilih memenuhi kebutuhan kita sendiri dari pada memilih hal yang lebih penting lainnya. Oleh karena itu kita harus benar-benar memikirkannya sebelum mengambil keputusan. Salah satu contoh untuk menentukan prioritas yaitu ketika kita diberi amanah untuk menghandel suatu acara namun disaat ada rapat, kita ada tugas yang deadlinenya udah mepet. Kita harus memprioritaskan  rapat dulu baru mengerjakan tugas karena pekerjaan yang berhubungan dengan orang lain itu adalah prioritas yang paling penting. Begitu pula ketika kita ada janji dengan orang lain.

Dari contoh diatas kita harus bisa menentukan prioritas-prioritas lain yang lebih penting. Kerjakan prioritas dari yang paling penting, penting dan kebutuhan. Dan jangan sampai kita terjebak dengan kebiasaan yang berhura-hura ataupun bermalas-malasan. Jangan biarkan waktu 24 jam kita terbuang sia-sia. Semangaat ^^

Kamis, 18 September 2014

Lulus cepet itu pilihan

Masih teringat ketika dosen saya menjelaskan "jika ingin lulus 3,5 tahun syaratnya hanya mengambil 1 mata kuliah saja dan tidak mengikuti organisasi ataupun kegiatan lainnya. Jika tidak, mungkin bisa sampai 7 tahun, kecuali kalian wonder woman." Alasan dosen saya berkata seperti itu karena kuliah dan organisasi merupakan salah satu pelarian diri ketika kita sedang jenuh dengan skripsi. Hmmm..Pilihan yang berat jika harus meninggalkan amanah (red. organisasi) di akhir-akhir kepengurusan, namun disisi lain ada keinginan untuk segera lulus dan bekerja..

Beberapa hari kemudian ketika sharing dengan teman antar jurusan, dosen mereka memiliki pendapat yang berbeda. Mahasiswa diberi pilihan "pengen lulus cepat, tapi tidak mengikuti organisasi sama sekali atau lulus 4 tahun, tapi aktif organisasi untuk mengasah soft skill sebagai persiapan kerja?"

Memang hidup penuh dengan pilihan, dan hanya diri kita sendiri yang bisa menentukan jalan kesuksesan kita ^^
semangat bagi yang lagi menempuh skripsi. Semoga dimudahkan dan segera cepet selesei :)

Rabu, 17 September 2014

Jalan-jalan Bersama Keluarga ARSC ^^

sudah 3 tahun menjadi anggota ARSC, tapi baru kali ini bisa mengikuti visitasi industri. Ternyata seru bangeet :D

Visitasi kali ini kami jalan-jalan ke kota surabaya. Industri yang kami kunjungi adalah PT Campina Es Cream dan juga salah satu Universitas di Surabaya (ITS). Dari kunjungan ini kami mendapatkan ilmu yang begitu menarik.

Kunjungan pertama yaitu PT Campina Es Cream. Disana kami diajak keliling perusahaan dan diajak masuk gudang penyimpanan Es Cream yang suhunya mencapai -30 derajat Celcius. Berasa lagi di luar negeri pas lagi musim dingin. Sumpah dingiiin bangeet :D

Setelah puas jalan-jalan dan makan Es Cream perjalanan lanjut ke ITS. Disana kami belajar bagaimana cara agar bisa membuat PKM yang keren. Menurut salah satu mahasiswa dari ITS, kunci dari keberhasilan ITS yaitu "berkarya adalah budaya". Hmm.. keren ya. Tujuan utama mereka membuat PKM bukan untuk reward, tapi sebagai salah satu bentuk kontribusi mahasiwa untuk Indonesia. "dengan adanya motivasi meningkatkan kontribusi kami untuk negeri ini, mahasiswa ITS lebih semangat lagi membuat PKM" kata salah satu mahasiswa ITS. Selama ini mahasiswa ITS tidak hanya mengandalkan pendanaan dari Dikti, tetapi juga mengikuti lomba-lomba lainnya untuk mendapatkan dana. Jadi meskipun monev PKM selesei, mereka tetap berlanjut mengabdikan karyanya. Tujuan yang mulia sekali ya. Semoga ilmu yang didapatkan ini bisa diterapkan oleh mahasiswa Brawijaya juga ^^


Sabtu, 13 September 2014

Warna-warni ARSC

Tidak terasa 9 bulan sudah menjadi Pengurus Harian ARSC. Suka, duka dilewati bersama. Mulai dari Open Recruitment anggota muda dan staff ARSC, diklat ARSC, hingga Scientific Great Momen 5 yang merupakan acara terbesar ARSC. Rapat PH mulai pagi sampai sore hingga kehujanan pun sudah kami lalui bersama..
Rapat bidang yang awalnya hampir semua anggota bidang V bisa hadir, sampai rapat yang hanya dihadiri 2 atau 3 anggota dari 30 anggota. Sedih memang, tapi saya bisa memaklumi. Sebagai mahasiswa banyak agenda-agenda yang dilakukan mulai dari kuliah, praktikum dan tugas yang selalu datang bertubi-tubi. Wajar jika beberapa proker gagal dilakukan karena kesibukan yang berbeda-beda. Saya berharap di awal semester ganjil nanti, disaat praktikum belum dimulai, disaat tugas-tugas belum menumpuk sisa-sisa proker yang belum atau gagal terlaksana bisa terlaksana dengan optimal..
Namun kenyataannya tetap saja susah. Meskipun tugas-tugas dan praktikum belum dimulai, banyak acara-acara kampus lainnya yang membuat kami susah untuk berkumpul. Walaupun kita melaksanakan acara yang paling ditunggu-tunggu sejak Open Recruitment seperti lingkar inspirasi tetap saja hanya beberapa anggota saja yang datang. Semenarik apapun cara mengajaknya dengan iming-iming brainstroming ide PKM, Ice Cream party, dll pun tetap saja susah. Adakah yang salah dengan cara kami untuk mengajak adek-adek untuk berkumpul bersama dan saling bertukar ide?
 atau karena kami belum bisa menemukan waktu yang tepat untuk berkumpul? semoga masalah-masalah ini bisa segera terseleseikan sebelum kami demisoner ^^

Jumat, 12 September 2014

Satu Hati Berkontribusi untuk Negeri

Sudah 2 minggu acara MIPA Untuk Negeri (MUN) berakhir, tapi ngga tau kenapa euforia acara ini masih terasa :D. mungkin karena pertama kali diundang ke Universitas Indonesia yang keren itu, bisa merasakan naik bikun (Bis kuning), menikmati pemandangan kampus yang dipenuhi dengan hutan kampus, danau-danau yang bisa bikin pikiran adem dan berbagai hal menarik lainnya.

Awal dari perjuangan saya dan tim saya mengikuti acara MUN UI ini ketika karya kami tidak lolos PKM DIKTI. Kami berharap karya kami tetap bisa diikutkan ke lomba2 lainnya. Awalnya kami tidak yakin jika karya kami lolos, tapi  alhamdullah Allah memberikan keberuntungannya kepada kami. Abstrak yang kami kirimkan LOLOS dan itu artinya kami akan berangkat ke Universitas Indonesia.
 Sebelum kita berangkat ke Universitas Indonesia kami harus menyelesaikan paper, ppt dan membayar uang akomodasi yang cukup mahal, yaitu Rp 810.000/orang. Kami bingung gimana kami harus mendapatkan uang sebanyak itu. Belum lagi membeli tiket kereta api yang saat itu kami sudah kehabisan tiket kereta api yang harganya paling murah.
Ketika kami tau bahwa abstrak yang kami kirimkan lolos, besoknya kami berkumpul untuk mengerjakan paper. ketika kami berkumpul, kami mendengarkan kabar yang kurang enak, salah satu teman dari tim kami tidak bisa ikut ke UI. Mendengar kabar itu membuat aku tidak bersemangat untuk melanjutkan paper, namun dengan semangat darinya akhirnya kami memutuskan untuk berangkat berdua. Jatah pengerjaan paper dan ppt kami 22 hari dan terpotong hari raya. 1 minggu sebelum cuti bersama hari raya kami mengurus bantuan dana ke fakultas, namun staff akademik sibuk menunggu ujian semester pendek. Jadi kami harus extra sabar menungguu
Sebelum dosen cuti bersama hari raya kami mencari dosen pembimbing PKM kami dulu untuk konsultasi paper, namun sayangnya kami tidak pernah bertemu. Akhirnya kami bertanya-tanya kepada dosen baru di prodi kami. 1 minggu setelah hari raya kami baru bisa mengerjakan paper secara maksimal. Kami mengerjakan sampai larut malam agar paper cepat selesai, namun tetap saja masih belum selesei-selesei. Karya yang kami buat ini masih berupa gagasan jadi masih membingungkan jika dibuat paper dan juga referensi yang kami gunakan susah dicari. Kami mengirimkan paper ke panitia melebihi 1 jam. Hmm.. sudah asal-asalan buat papernya, ngirimnya telat lagi. Kami hanya bisa berdoa semoga ada keberuntungan dan keajaiban dari Allah.
1 minggu sebelum keberangkatan kami berlatih presentasi. Kami yakin dengan suatu quotes “selalu ada harapan bagi mereka yang sering berdoa dan selalu ada jalan bagi mereka yang sering berusaha”, dengan modal kata2 ini kami berangkat ke Universitas Indonesia.

Sampah = Emas

Semua orang membuang sampah, dan semua orang tidak mau ditempati sampah. Nah lho kalo semua ngga ada yang mau ditempati sampah, mau dikemanakan sampah? Saat ini memang masih banyak TPA, tapi kalo TPAnya sudah penuh dan semua lahan sudah jadi pemukiman mau dikemanakan sampahnya?

Sampah itu emas? Emang bisa ya? Emas kan mahal sedangkan sampah sesuatu yang sering kita buang dan sering dianggap rendah. Eitss.. jangan salah dulu ya. Meskipun sampah sering kita buang, tapi sampah bisa jadi sumber penghasilan yang bis diandalkan lho. Sampah juga bisa jadi barang yang kita sedekahkan, caranya kita ngumpulin sampah yang bisa dijual dan kita kasih ke pemulung. Pasti pemulungnya seneng karena tidak perlu mengorek-ngorek sampah didepan rumah kita yang bau itu.


Kalo kita sudah sukses karena sampah, kita sudah ngga bau sampah kan? Misalnya saja salah satu pengelola TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) yang ada di kabupaten malang. Karena peduli dengan lingkungan sekitar, Bapak pengelola TPST ini mau mengelola sampah meskipun bau, jorok dan banyak sarang2 penyakit. Memang pada awalnya TPST ini mendapatkan penolakan dari warga sekitar, namun saat ini TPST Mulyoagung sudah sukses dan bapak pengelola TPST ini sekarang sering diundang untuk menjadi pembicara di sebuah acara besar. Hebat kan?? Nah kalo sudah jalan-jalan keliling Indonesia tiketnya sudah ngga bau sampah kan? Masih banyak lagi cerita-cerita orang yang sukses karena sampah dan kita seharusnya berterimakasih kepada pemulung, karena secara tidak sadar mereka telah menyelamatkan lingkungan kita lho.

Oiya ada satu cerita lagi tentang sampah. BANK SAMPAH. Sudah pernah dengar kata-kata itu? Yak seperti bank pada umumnya kita bisa menabung ke bank dengan uang, tapi uniknya di bank sampah kita bisa menabung dengan sampah. Bungkus-bungkus makanan yang biasa dihargai Rp 500/kg bahkan biasanya tidak laku untuk dijual, di bank sampah bisa laku dengan harga yang lumayan tinggi lho. Contohnya Bank sampah yang berada di Kota Jombang, Karena terinspirasi dari sekolah anaknya yang selalu mengolah sampah menjadi barang-barang yang unik, wanita ini mulai mengolah sampah di desanya untuk menjadi barang-barang seperti tas, baju dll. Kegiatan ini didukung oleh Badan Lingkungan Hidup yang kemudian dijadikan bank sampah. Ini nih hasil karya ibu-ibu yang super kreatif ini
http://blog.ub.ac.id/fatuh/files/2014/03/20140129_101342.jpg

20140129_101514 

20140129_101126 

Hasil kerja kerasnya ini, ibu-ibu pengelola bank sampah ini jadi sering diundang menjadi pemateri di sekolah dan acara-acara pelatihan pemanfaatan sampah yang lain :)
Yak sekian dulu pembahasan kita tentang SAMPAH hari ini
Semoga
Allah
Memberikan
Pahala
Atas
Hambanya