Selasa, 31 Desember 2024

Thank You 2024

Tak terasa sudah dipenghujung 2024.. Tahun ini ditutup dengan sakit. Alhamdulillah ngerasain sakit yang cukup lama sembuhnya. Bagi aku yang jarang sakit, dalam 2 minggu udah ke dokter dua kali tuh sesuatu bangeet.. Padahal biasanya kalo sakit ga pernah mau ke dokter. Kali ini dipaksa harus ke dokter karena udah ndak kuat sama sakitnya.. Alhamdulillah disuruh istirahat total dan merenung berhari-hari, hehe...


Tahun ini bukan tahun biasa, ngerasain roller coaster kehidupan yang suka ngagetin setiap saat. Alhamdulillah dipaksa belajar ikhlas, sabar dan tenang pas ada ujian menyapa. Kalo masalahnya ndak berat sepertinya ndak akan belajar sih, hehe..

Kalo inget-inget perjuangan di 2024 tuh bikin pengen bilang ke diri sendiri "makasih ya udah bertahan dan berjuang sampai detik ini". Beraat, tapi ndak pernah menyesal udah melewati ini semua. Bahkan bersyukur bisa sampai dititik ini..

Alhamdulillah Allah kasih kesempatan belajar banyak hal tahun ini. Mengelola emosi, yang dulunya sensitif banget sama omongan orang, sekarang udah bisa bilang "ya udah sih, itu refleksi diri mereka sendiri, bukan mendefinisikan siapa aku sebenarnya. Aku yang lebih tau siapa aku. Ngapain juga dipikir". 

Daaan ilmu yang paling mahal ilmu "tenang". Bagiku ini ilmu yang ga bisa dibeli dengan harga berapapun. Bisanya dibeli sama ujian yang beraaat. Ternyata ujian yang berat tuh bukan buat membuktikan bahwa aku bisa melewati semuanya dengan mudah, tapi menerima bahwa apapun yang terjadi Allah yang berkehendak. Allah yang membuat masalah dan Allah juga yang akan menyelesaikan nya. Mudah bagi Allah mengatur alam semesta ini, apalagi masalahnya manusia yang kayak butiran debu ini. Tugas manusia cuma menerima dengan lapang dada dan biarkan Allah yang menarik tangan kita dari kegelapan...

Semua pembelajaran di tahun 2024 yang membuat aku siap menghadapi 2025. Terimakasih ya Allah.. Allah yang selalu menolongku.. Allah yang memaafkan sebesar apapun kesalahanku.. Allah yang tak pernah meninggalkanku.. Alhamdulillah.. Alhamdulillah.. Alhamdulillah.. Allah masih kasih aku kesempatan belajar dan memantaskan diri untuk dipanggil dengan sebutan "jiwa yang tenang" Karena tujuan healing sesungguhnya bukan untuk terbebas dari luka tapi agar bisa kembali ke Allah dengan jiwa yang tenang.. 

Bayangin nanti suatu saat Allah bilang "wahai jiwa yang tenang, kembalilah ke Tuhanmu dengan ridha dan diridhai, lalu masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku" (Al Fajr 27-30). Apalagi pas tau kalo jiwa yang tenang tuh bisa masuk surga tanpa hisab. Masuk surga yang jarak antara kiamat dan surga, seperti waktu kita shalat. Masyaallah.. Semoga Allah mudahkan aku memiliki jiwa yang tenang 💜💜💜



Senin, 11 November 2024

Lapang Dada

Mengapa perlu berlapang dada?
Karena lapang dada merupakan kunci untuk sukses dunia akhirat. Dengan lapang dada kita mendapatkan ketenangan dalam hidup daan tujuan akhirnya pengen dipanggil Allah dengan panggilan

يٰٓاَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَىِٕنَّةُۙ ارْجِعِيْٓ اِلٰى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةًۚفَادْخُلِيْ فِيْ عِبٰدِيْۙوَادْخُلِيْ جَنَّتِيْ

 "Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan rida dan diridai. Lalu, masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku "dan masuklah ke dalam surga-Ku!"(QS. Al-Fajr: 27-30)

Dengan jiwa yang muthmainnah kita bisa masuk ke surga tanpa hisab. Masuk surga tanpa hisab itu sangat cepat. Jarak antara kiamat ke surga hanya seperti saat kita sholat. Disaat orang-orang sedang mengantri di padang mahsyar, orang-orang dengan jiwa yang muthmainnah ini sudah sampai di surga. Masyaallah..

Salah satu cara untuk bisa berlapang dada yaitu dengan memahami fitrah kehidupan, yaitu:
1. Semua pasti diuji
Sebagaimana di dalam Al-Quran :
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan) sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “Kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat. (QS Al Baqarah: 214).
Dunia memang tempat ujian. Badai pasti berlalu tapi setelah itu akan datang badai yang lain. Hidup bukan tentang menunggu badai berlalu, melainkan bagaimana kita bisa menari di tengah badai yang hebat.

2. Watak asli dunia.
Menurut Ibnu Atha’illah as sukandari “jangan heran atas terjadinya kesulitan-kesulitan selama engkau masih hidup di dunia ini, karena memang seperti itulah watak asli dunia (tempat kita mengikuti ujian demi ujian, menanamkan kebaikan di segala situasi dan kondisi). Ujian itu akan menaikkan derajat di sisi Allah dan inilah tujuan dunia diciptakan Allah (sebagai tempat ujian).

3. Mengkonversi ujian jadi amal sholeh
bagaimana cara mengkonversi ujian menjadi amal sholeh? Jiwa yang lapang. Menerima ketetapan Allah dengan jiwa yang lapang.
Mengutip dari perkataan orang bijak
Life is difficult, this is a great truth. (hidup itu sulit, ini adalah sebuah keniscayaan)
Once we truly understand and accept it.then life is nolonger difficult. (hidup itu memang susah tapi kalo kita paham bahwa itu adalah watak dari kehidupan, menerima dan berdamai dengan itu, hidup ga akan lagi susah.
Pahami bahwa kita hidup untuk di uji seperti di dalam Al-Qur’an yang berbunyi:
yaitu yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dia Mahaperkasa lagi Maha Pengampun. (Al Mulk : 2)

4. Ujian sesuai takaran
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya." (Q.S Al Baqarah : 286).
5. Pola sukses dari do’a nabi musa
Ketika nabi musa akan menghadapi fir’aun nabi musa berdoa dengan "Ya Allah, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku supaya mereka mengerti perkataanku". (QS Taha 25-28).
Nabi Musa meminta kelapangan dada terlebih dahulu baru meminta urusan yang lain.


Orang yang berlapang dada akan sukses dunia dan akhirat
1. Sukses dunia
Orang yang berlapang dada akan menghasilkan karya hebat, akan menumbuhkan kebaikan dan lebih mampu menyelesaikan masalah. Orang yang lapang dada cenderung lebih sukses, jabatan lebih tinggi, uang lebih banyak, teman lebih banyak dan akrab serta keluarga yang harmonis. Masalah akan lebih enak jika kita bisa lapang dada. Marah itu membutuhkan energi yang lebih besar, jadi jika kita bisa berlapang dada, maka akan banyak karya yang kita hasilkan.

2. Sukses akhirat
Orang yang berlapang dada akan mudah diampuni dan disayang Allah.
Janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan (rezeki) di antara kamu bersumpah (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kerabat(-nya), orang-orang miskin, dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah. Hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (An Nur: 22)

Terakhir sebagai penutup ada kata-kata dari Maulana Rumi “aku mencintai masalahku, karena yang memberi masalah juga mencintaiku”

Minggu, 27 Oktober 2024

Toxic People, Musuh atau Ujian?

pernah ga sih ketemu sama orang yang nyebelin banget. pas ketemu bikin sebeel, bikin sakit hati teruuuuus. pasti jadi males kan kalo ketemu? pengennya menghindar terus. namun benarkah begitu? 

 terkadang kata-kata toxic people bisa muncul saat kita menjadikan diri sendiri sebagai objek. orang lain salah karena harapannya kita dibaikin. jadi kalo orang lain berbuat yang tidak baik dibilang toxic. padahal kita adalah manusia yang pasti punya kesalahan. kalo katanya coach Sony Abi King dari PPA Institusi, "manusia itu sempurna karena ketidaksempurnaannya". diri kita utuh jika punya kekurangan dan kelebihan. sebagian orang melakukan kesalahan karena terpeleset.

baik dan buruknya seseorang itu tergantung dari persepsi kita, bagaimana kita memvonis orang. seringnya kita tidak adil saat melihat keburukan orang. padahal satu keburukan yang dilakukan orang lain, tapi kita melupakan semua kebaikannya. Terkadang kita bisa melihat keburukan orang lain juga karena refleksi dari diri sendiri. 

yang perlu kita lakukan adalah merubah mindset. jika kita menyebut orang lain sebagai toxic people, maka kita akan menjauhi. kita akan susah mikir positif nya, padahal tidak mungkin ada orang yang selalu berbuat negatif terus. selalu ada kebaikan selama dia beriman. sedangkan jika kita menganggap orang yang berbuat tidak baik kepada kita sebagai ujian dari Allah, maka hati kita akan lebih menerima karena ujian itu pasti ada selama kita hidup.

jika orang lain masih terus memperlakukan kita dengan tidak baik, semua itu karena memang Allah masih mengizinkan dia berbuat seperti itu. jadi yang bisa kita lakukan adalah ikhlas menjadi hamba Allah. menerima bahwa kita hanya hamba dari Allah yang Maha Besar, yang mengatur semuanya dengan begitu indah. selalu ada kebaikan dibalik semua sakit hati yang kita rasakan. Allah itu adil dan sangat menyayangi hamba-hambanya. jadi teruslah berpikir positif. semoga kita dimudahkan menjadi hamba yang selalu ridha dengan segala takdir yang Allah tetapkan pada kita.

sebelum ditutup, ada kata-kata indah dari guru Zen (Haemin Sunim) 
"jika kita melawan kebencian dengan kebencian, penderitaan tidak akan berakhir dan rasa sakit akan terus ada. hanya pengertian dan kasih yang bisa mematahkan belenggu kebencian. saya percaya pada kebenaean sederhana namun mendalam ini yang sudah ribuan tahun usianya"

Minggu, 29 September 2024

Penggemar Baru

Beberapa hari ini aku sedang mencemaskan sesuatu, hingga masuk ke alam mimpi.. Hari ini tiba-tiba pengen membuka buku yang beberapa hari lalu dibeli. daan ternyata aku mendapatkan jawaban bahkan sejak halaman pertama buku itu. Masyaallah Allah tau yang terbaik untuk hambanya, memberikan jawaban secara langsung. Alhamdulillah Coba tebak buku apa? Buku karya Haemin Sunim. aku udah punya 2 buku beliau, dan buku ini adalah buku terbarunya. Kapan hari sempet ragu saat mau beli, karena masih ada banyak buku yang belum dibaca.. tapi entahlah tiba-tiba bukunya udah ditangan aja 😆😆 btw ini adalah buku terbaru beliau, baru terbit di Indonesia bulan Agustus kemarin. dan udah sampe ditanganku aja.. Diam-diam aku menjadi pengagum Haenim Sunim. buku-bukunya banyak membantuku untuk menemukan cahaya terang. Terimakasih banyak Haenim Sunim...

Rabu, 25 September 2024

aku tak sempurna

aku hanyalah manusia biasa yang banyak salahnya. aku manusia yang pertama kali hidup dunia. aku masih belajar menjadi manusia yang baik. tak mengapa jika ada yang meninggalkan karena ketidaksempurnaanku.. aku bersyukur menjadi seperti ini karena dengan ini yang menjadikan aku dekat dengan Allah. Allah yang sangat mencintaiku tanpa syarat. Allah yang menerimaku apa adanya. Allah yang selalu memaafkan apapun kesalahanku, walau berulang kali melakukan kesalahan. aku hidup di dunia bukan untuk mencari apresiasi dari manusia, tapi untuk mencari ridho Allah. Alhamdulillah for everything 💜💜💜

Minggu, 30 Juni 2024

Alasan untuk Tetap Hidup

Tahu nggak perasaan terburuk itu apa? Perasaan terburuk bukan saat kita merasa sedih, kesel, marah ataupun kecewa. Perasaan terburuk adalah saat tidak peduli dengan apapun, tidak punya motivasi dalam hal apapun. Hal ini dapat berefek pada kehidupan sehari-hari. Memicu indikasi mental, kesedihan yang berkepanjangan, merasa kesepian, kecemasan bahkan depresi.

Penyebab hal tersebut terjadi adalah yang pertama, cause. Itu seperti seorang yang salah menganalisis penyebab terjadinya peristiwa negative dalam hidupnya. Umumnya dia menyalahkan sesuatu yang di luar dirinya. Seperti saat seseorang gagal dalam membuka usaha, karena merasa tidak punya previlage.

Kedua, consequence. Melihat akan ada konsekuensi negative secara terus menerus. Saat mengalami hal buruk, umumnya ia akan berpikir pasti akan buruk terus, tidak bisa melihat hikmah dari masalahnya. Mereka sulit untuk berpikir bahwa hal negative dapat berubah menjadi negative. Padahal hal negative juga ada akhirnya.

Ketiga, self-image. Pandangan diri yang negative membuat dirinya selalu membandingkan dengan orang lain. Karena pandangannya yang selalu negative, maka ia menganggap bahwa semua kejadian negative adalah dia sebagai penyebabnya. Contohnya sesorang yang merasa jelek dan tidak berguna. Saat terjadi kejadian buruk, ia mengembalikan semua kejadian buruknya karena kejelekan dan ketidakbergunanya. Kayak dia dijauhin orang karena kelemahannya, padahal masih bisa mengusahakan niali diri yang lain, skill, pendidikan, menawarkan bantuan dan nasehat, dan hal-hal lain yang masih bisa diusahakan.

Memiliki harapan adalah sesuatu yang baik. Namun harapan adalah hal yang paling bahaya. Umumnya kita akan mengejar harapan yang kita inginkan, tapi jika harapan itu tak sampai, kita akan membenci diri, membenci kehidupan dan kehilangan aalasan hidup. Maka, semakin besar harapanmu, semakin besar pula potensi putus asanya.

Harapan yang kita punya umumnya tidak hanya satu. Harapan yang paling kita prioritaskan adalah harapan yang paling kita kejar, paling banyak tenaga, waktu dan uang untuknya. Bahkan terkadang angan-angan manusia lebih panjang dari pada usianya. Dan ini adalah sangat berbahaya.

Harapan yang paling besar adalah penggerak yang paling besar juga. Namun, ketika harapan kita bertumpu pada makhluk yang penuh kekurangan atau hal lain yang sifatnya temporer, maka itu akan menjadi sumber kekecewaan yang besar. Maka yang bisa kita lakukan adalah pandai memilih prioritas. Meletakkan harapan pada yang kekal. Yang nilainya tidak hanya di dunia agar hidup kita punya makna yang lebih.

Walaupun kita berkali-kali menaruh harap di tempat yang salah, kita terus membuat harapan baru. Walaupun hidupnya hancur, mereka akan bangkit seiring berjalannya waktu. Kapasitas harapan pada manusia sangatlah besar, walaupun seperti tidak menemukan harapan lagi, kenyataannya kita akan menemukan harapan yang baru. Orang-orang yang terus berusaha dan percaya adalah mereka yang beriman. Mereka paham bahwa mereka tak punya kontrol penuh di dunia ini, tapi mereka punya Allah, yang memiliki kuasa atas segala sesuatu. Mereka tidak lagi mengandalkan dirinya sendiri, tapi mengandalkan Allah yang jauh lebih besar dan lebih berkuasa atas segala sesuatu. Meraka paham bahwa takdir dari Allah adalah yang terbaik. Allah tak akan pernah dzalim kepada hamba-Nya. Mereka paham tugas manusia di dunia ini, dan tidak pusing dengan tipu daya dunia. Mereka sadar bahwa seburuk apapun keadaannya, akan selalu ada harapan, yaitu berharap yang terbaik dari Allah.

Sumber: Buku Self Healing karya Ardhi Mohamad


Jumat, 28 Juni 2024

Menjaga Kebersihan Hati

 


Di tengah kesibukan dunia ini, kita sering melupakan betapa pentingnya hati. Hati merupakan pusat segala kebaikan dan keburukan seseorang. Jika hati itu baik, maka apapun yang dikeluarkan akan baik, namun jika hati tidak baik, maka apapun yang dikeluarkan akan buruk. Sebagaimana Hadits Rasullah yang berbunyi:

“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung)” (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599).

Hati kita adalah pusat pandangan Allah. Saat kita melakukan suatu amalan dengan niat yang baik, maka Allah akan menerimanya, sebaliknya jika kita melakukan amalan dengan niat buruk, maka Allah akan menolak amalan tersebut. Oleh karena itu kita perlu memperbaharui niat setiap hari, agar suatu amalan dilakukan hanya karena Allah. Misalnya bekerja sebagai guru merupakan pekerjaan yang mulia, namun ada kalanya amalan yang baik tersebut berbelok. Ada kalanya terlintas dipikiran, mengajar karena butuh pengakuan ataupun niat buruk lainnya. Karenanya kita perlu memperbaiki niat setiap hari agar suatu amalan baik tetap terjaga kebaikannya setiap hari.

Hal terbaik yang dikasih Allah kepada manusia adalah iman. Tanpa iman kita tidak bisa memiliki kebaikan. Iman tersebut terletak di dalam hati. Segala kebaikan tempatnya di hati. Hati kita sangat penting untuk dijaga. Namun terkadang kita menyimpan kebencian di hati. Kejelekan orang lain selalu diingat, namun kebaikannya tidak diingat. Kebencian kita pada seseorang adalah ibarat sampah. Sampah yang harusnya dikeluarkan. Jika kita masih saja belum bisa memaafkan orang lain, artinya kita menyimpan sampah yang busuk dalam hati. Jadi mulai sekarang bilang ke hatimu “cukup sudah saya akan mengeluarkan semua sampah yang ada di hati saya agar Allah letakkan kekhusukan dalam sholat, iman, cinta dan ikhlas dalam hati setelah kita membersihkan hati.”

Berlian akan diletakkan pada tempat yang bersih bukan pada tempat yang kotor. Jika hati kita kotor, maka ilmu yang kita dapatkan akan sering lupa, sering berbuat dosa, suka berburuk sangka, dendam, iri hati, dan juga permusuhan. Oleh karena itu penting bagi kita untuk sellau bermusahabah diri, meneliti kesalahan dalam diri, dan membersihkan diri. Beberapa cara membersihkan hati, yaitu:

Mengakui Kesalahan

Setiap manusia, tidak pernah luput dari kesalahan, baik kesalahan yang disengaja maupun kesalahan yang tidak disengaja. Mengakui kesalahan merupakan langkah awal untuk membersihkan hati. Jika kita sadar akan kesalahan yang kita lakukan, maka mudah bagi kita untuk bertaubat.

Menyesali kesalahan

Jika kita telah mengakui kesalahan yang telah diperbuat, tahap selanjutnya adalah menyesalinya. Menyesal agar tidak mengulangi kembali kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan.

Memohon Ampun kepada Allah

Allah adalah Maha Pengampun. Sebesar apapun dosa kita, Allah akan mengampuni dosa kita. Setelah mengakui dan menyesali kesalahan, kita harusnya bisa bertaubat kepada Allah dengan memperbanyak istighfar. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah yang berbunyi:

“Tidak ada dosa yang besar dengan istighfar, dan tidak ada dosa yang kecil kalau diulang-ulang.” (HR. Thabrani)

Berjanji tidak mengulangi

Berjanji tidak mengulangi kesalahan perlu dilakukan dengan hati yang tulus. Dosa kecil yang dilakukan berulang-ulang akan menjadi dosa besar.

Memperbanyak amalan untuk menutupi dosa

Tanda seseorang yang bersungguh-sungguh dalam bertaubat adalah dengan memperbanyak amalan baik untuk menebus dosa-dosa yang telah dilakukan.

Itulah beberapa tips untuk membersihkan hati. Semoga Allah memudahkan kita untuk menjaga hati kita agar mudah mendapatkan Ridho dari Allah.

Kamis, 27 Juni 2024

Be The Best Version of You



Allah menciptakan sesuatu selalu ada maksud dan tujuan. Allah tak pernah menciptakan produk gagal. Termasuk juga menciptakan manusia. Sebagaimana Allah berfirman bahwa:

"Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya" (QS. At-Tin: 4)


Seringnya kita merasa insecure dengan diri sendiri. Menganggap bahwa diri sendiri memiliki banyak kelemahan. Sedangkan kelebihannya tidak ada. Padahal Allah telah menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya. Jika kita tak percaya sama firman Allah, maka kepada siapa lagi kita mau percaya? 


Dalam sebuah hadits Qudsi dari Abu Hurairah Radhitallahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda yang artinya:

“Allah berfirman sebagai berikut:”Aku selalu menuruti persangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Apabila ia berprasangka baik maka ia akan mendapatkan kebaikan. Adapun bila ia berprasangka buruk kepada-Ku maka dia akan mendapatkan keburukan.” (H.R.Tabrani dan Ibnu Hibban).”

Dari hadits diatas kita tau bahwa Allah sesuai dengan prasangka hambanya. Jika kita mengecilkan diri sendiri, maka kita akan beneran jadi kecil. Padahal Allah telah menciptakan manusia dalam keadaan yang luar biasa. 


Setiap diri kita memiliki peran yang luar biasa dalam hidup. Kita tidak boleh mengecilkan peran kita. Salah satu contoh mengecilkan peran adalah saat ada peluang berbuat baik, kemudian kita berkata "kayaknya itu bukan tugasku. Aku mah apa, biar orang lain aja yang mengerjakan. " Padahal tidak ada peran yang kecil. Semua peran adalah penting. Setiap manusia akan bertemu dengan perannya masing-masing. Tugas kita adalah menjalankan peran dengan sebaik-baiknya. Tidak ada peran yang kecil, yang ada adalah memaksimalkan peran kita. Terdapat beberapa cara untuk menjadi best version of you, yaitu:


Menjaga Niat

Saat kita melakukan aktivitas, kita harus menyadari sepenuhnya apa yang kita kerjakan. Memahami seutuhnya niat dibalik aktivitas yang sedang dilakukan. Melakukan sesuatu hanya karena Allah karena apapun yang kita lakukan jika niatnya bukan karena Allah akan sia-sia. 

"Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya." (HR Bukhari Muslim) 


Berani Bermimpi Besar

Allah menyukai orang yang optimis. Tidak ada yang tidak mungkin jika kita mau berusaha. Jika hari ini belum bisa, tidak apa-apa. Masih ada hari esok untuk berusaha. 


Tak henti belajar

Islam sangat meninggikan orang yang berilmu, karena orang yang berilmu akan banyak manfaatnya. Dengan belajar kita akan memahami banyak hal yang bisa digunakan sebagai bekal dalam kehidupan dan lebih mudah menghadapi berbagai tantangan hidup. 


Berusaha melakukan sebaik-baiknya

Salah satu ciri-ciri seorang muslim adalah bersungguh-sungguh dalam bekerja untuk Allah. Ketika sudah dipilih Allah dalam suatu peran, jalani dengan sebaik-baiknya. 


Ingat apresiasi dari Allah bukan dari manusia

Apresiasi dari Allah adalah yang terbaik. Saat kita menginginkan apresiasi dari manusia, maka kita akan kecewa. Orang luar biasa adalah orang yang melakukan peran dengan baik tanpa peduli dengan apresiasi dari manusia. 


Produktif

Allah berfirman dalam surah Al-insyirah ayat tujuh, yang berbunyi:

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:


فَاِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْۙ


"Apabila engkau telah selesai (dengan suatu kebajikan), teruslah bekerja keras (untuk kebajikan yang lain)" (QS. Asy-Syarh:7)


Tekad yang Kuat

Saat kita memiliki keinginan baik, maka bulatkan tekad dan terus bertawakal kepada Allah. 


Manajemen Waktu

Waktu ibarat pedang, jika tak disibukkan oleh kebaikan, maka kejahatan yang akan menebasnya. Begitu berharganya waktu yang kita miliki. Oleh karena itu kita harus pandai mengatur waktu yang kita miliki agar tidak sia-sia. 


Mendekatkan diri pada Al-Quran

Al-Quran adalah petunjuk bagi manusia. Jika kita mendekatkan diri pada Al-Quran, maka hidup kita akan lebih terarah. 


Itulah beberapa tips untuk menjadi the best version of you. Semoga Allah selalu memudahkan kita dalam kebaikan.

Rabu, 26 Juni 2024

Berdamai dengan Inner Child



 Kita sering merasa dituntut selalu menjadi baik, dilarang menanngis, nggak boleh berubah, dikasih banyak tuntutan, dibanding-bandingkan dengan anak yang lain. Kita dituntut menjadi swmpurna sejak kecil. Dari situ kita jadi memupuk harapan menjadi kebanggaan orang tua, berharap diterima masyarakat sosial dan lain sebagainya. 

Efeknya saat dewasa merasa nggak bisa percaya diri, cenderung menutup diri, merasa tidak berharga, gampang nyerah, dan lain-lain. Pola asuh orangtua berpengaruh besar terhadap diri kita saat ini. 

Seseorang orang yang memiliki penilaian diri baik, kemungkinan dibesarkan oleh orang tua yang mendengar, menyayangi secara utuh, dan emosinya diterima. Mereka juga punya rasa kepercayaan diri yang besar karena yakin dunia akan memperlakukannya dengan baik. Mereka tidak takut untuk bermimpi. Sebaliknya orang yang menutup diri, banyak takutnya, dibesarkan dalam pola asuh yang jarang didengar dan emosinya tidak penting. 

Orang tua harusnya sayang dengan kita tanpa syarat. Orang yang pertama memvalidasi perasaan kita. Jika diteruskan, maka banyak sekali kesalahan orang tua kepada kita, tapi buat apa?

Menyalahkan orang tua tidak menjadi solusi. Namun menambah kemarahan, keputusasaan dan penyesalan. 

Tidak ada orang tua yang sempurna, karena mereka juga manusia. Yang dibutuhkan adalah saling memahami dan mencari jalan keluar. 

Kita harus memahami terlebih dahulu untuk bisa menerima luka masa kecil. Seperti saat kita sudah mengantri lama, ternyata ada yang menyerobot antrian. Ada rasa marah dalam diri, tapi jika kita tahu alasannya seperti, anaknya sedang sakit di rumah, mungkin kita bisa sedikit memaklumi. Contoh lainnya saat gagal dalam suatu hal, kita merasa nggak terima tapi kalau kita tau hikmahnya, maka kita bisa menerima kegagalan tersebut. Jadi kita perlu memahami alasan di balik sesuatu untuk mulai merimanya. 

Dengan kita memahami masalah orang tua kita, maka kita akan lebih mudah menerimanya. Misalkan orangtua juga nerasa kesulitan, tapi mereka udah berusaha maksimal. Atau mereka tidak bermaksud menyakiti hati kita, tapi caranya yang kurang tepat. 

Orang tua kita juga adalah produksi dari orang tua mereka yang juga tidak sempurna. Mereka juga korban seperti kita, mereka sudah berusaha yang terbaik untuk kita. 

Banyak hal yang sudah mereka lakukan untuk kita. Merka sudah sabar memeberi makan kita, memebersihkan kotoran kita, mengorbankan istirahat mereka dan lain sebagainya. Nggak akan ada yang bisa kita lakukan untuk membalas kebaikan mereka sejak kecil. 

Kita harus menerima dan memahami, bahwa masa kecil kita hanyalah bagian dari hidup kita. Kita masih punya kendali akan jadi orang seperti apa esok hari. Sudah banyak orang dwngan amsa kecil yang hancur. Tetapi bisa berpikir positif. Menjadikan masa kecilnya sebagai pelajaran dan tidak mengungkit masa lalunya. Mereka bisa bangkit membentuk masa depan menjadi orang terbaik walau masa kecilnya buruk. Dengan penerimaan, kita bisa bangkit dan bisa mengurus hal yang lebih penting untuk masa depan. 

Kita juga harus menyadari bahwa kita juga anak yang nggak sempurna. Kita juga pernah membuat orang tua kita kesusahan. Jadi mengapa kita menuntut orang tua yang harus sempurna? Sejahat apapun orang tua, kita wajib menghormati nya. Karena perintah dari Allah, kita disuruh patuh dengan orang tua. Tidak ada cara lain selain sami'na wa atho'na dengan perintah Allah. 

Semoga Allah mudahkan kita untuk selalu menyayangi dan menghormati orangtua serta memaafkan segala kesalahannya. 

Sumber: dirangkum dari buku self healing karya Ardhi Muhammad

Selasa, 25 Juni 2024

Belajar Tegar dari Siti Hajar

Padang Pasir. Pinterest.com


Siti Hajar wanita tegar yang shalihah. Taat dengan segala perintah Allah. Allah sebagai satu-satunya tempat bergantung. 

Kisah ketegaran Siti Hajar berawal dari Nabi Ibrahim yang menikah dengan Siti Sarah. Nabi Ibrahim adalah sosok yang hanif, baik, terpuji dan lain-lain. Setiap orang yang diperlakukan dengan baik, pasti akan ada dorongan untuk berbuat baik pula. Siti Sarah paham bahwa Nabi Ibrahim membutuhkan sosok penerus Nabi Ibrahim yang bisa meneruskan peejuangan beliau untuk berdakwah, menyebatkan agama Islam. Namun sayangnya Allah belum mengizinkan Siti Sarah untuk hamil. Hingga akhirnya ia berpikiran bahwa Nabi Ibrahim harus menikah lagi untuk memperoleh keturunan. Beliau mencarikan perempuan yang baik dan sholihah untuk suaminya. Akhirnya beliau memilih budaknya, Siti Hajar untuk menikah dengan suaminya. Siti Sarah memilih Siti Hajar karena beliau sudah tau seluk beluk kebaikan Siti Hajar. 

Setelah Siti Hajar menikah dengan Nabi Ibrahim, tak lama kemudian Siti Hajar hamil. Perhatian Nabi Ibrahim menjadi semakin intens kepada Siti Hajar. Hal ini membuat Siti Sarah cemburu. Dengan kebijakan Nabi Ibrahim beliau memahami kecemburuan Siti Sarah. Setelah Siti Hajar melahirkan anaknya, Nabi Ibrahim mendapat petunjuk dari Allah. Dari petunjuk Allah, Nabi Ibrahim membawa Siti Hajar ke padang rumput yang tandus. Saat Siti Hajar ditinggal, beliau bertanya kepada Nabi Ibrahim "kenapa aku ditunggal disini? " Hal tersebut membuat hati Nabi Ibrahim sangat berat meninggalkan. Saking beratnya, Nabi Ibrahim tidak menjawwbnya. Hongga Siti Hajar bertanya kembali "apakah ini perintah dari Allah? " Saat Nabi Ibrahim menjawab "ya ini perintah dari Allah." Siti Hajar patuh dan taat. Beliau berkata "baiklah jika ini perintah dari Allah, pergilah. " Saat itu Siti Hajar membawa bekal seadanya. Saat perbekalannya habis, ia baru sadar bahwa tidak ada sumber air di tempat teesebut. Air susu ibu siti Hajar kering. Tidak ada ASI yang keluar. Beliau terus berlari dari sofa ke marwah mencari sumber air. Siti Hajar paham konsep ikhtiar adalah bukti bahwa kita membutuhkan Allah. Bukan ikhtiar yang memberi hasil, tapi seriusnya ikhtiar yang mendatangkan pertolongan Allah. Bukan tentang tindakan yang dilakukan oleh siti hajar, namun ruh dibalik tindakannya. Setelah Siti Hajar berusaha lari dari sofa ke marwah sebanyak tujuh kali, laku air mata keluar dari hentakan kaki nabi ismail. Lari-lari siti Hajar adalah bukti bahwa ia membutuhkan pertolongan, sedangkan air yang muncul dari mana saja sumbernya adalah hak prerogatif Allah. Dari Siti Hajar Allah menguji kebergantungan apkah kepada Allah atau suami. Teenyata beliau bergantung sepenuhnya kepada Allah. 

Singkat cerita, saat Nabi Ismail telah menjadi seorang pemuda, beliau bertemu dengan ayahnya. Walau Nabi Ismail tidak pernah bertemu ayahnya sebelumnya, beliau sangat ta'dzim dengan ayahnya. Hal ini terjadi karena didikan Siti Hajar yang mampu menjaga sikap dan lisannya. 

Saat Nabi Ibrahim bertemu dengan Nabi Ismail, beliau berdialog tentang mimpinya. "Hai Ismail bagaimana pendapatmu jika Allah menyuruhku untuk menyembelihmu? " Ismail adalah seorang pemuda yang sangat taat kepada Allah. Saat ditanyai dengan pertanyaan seperti itu, Nabi Ismail menjawab "kalau itu perintah Allah, lakukan ayah". 

Dari cerita diatas, dapat kita ambil hikmah bahwa Siti Hajar bisa setegar itu karena bergantung sepenuhnya kepada Allah. Tidak pernah menjelek-jelekkan ayah Nabi Ismail, hingga anaknya sangat ta'dzim kepada Nabi Ibrahim. Padahal Nabi Ibrahim telah meninggalkan mereka pada padang pasir yang tandus dan dalam waktu yang sangat lama. Semoga kita dapat meneladani ketegaran Siti Hajar dalam menghadapi ujian dari Allah. 

Senin, 24 Juni 2024

Ujian Tanda Kasih Sayang Allah


Setiap manusia yang hidup di dunia ini akan diuji oleh Allah. Allah ingin mengetahui seberapa besar kita bisa menjalani dan melewati ujian tersebut. Selain itu Allah menguji kita untuk menaikkan derajat kita. Ujian yang terjadi pada manusia ada 2 macam ujian. Ada yang diuji dengan kesulitan, ada juga yang diuji dengan kemudahan. Semua ujian yang terjadi adalah bukti kasih sayang Allah.

Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata "Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji'ūn" (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali). Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al-Baqarah : 7)

Saat kita diuji dengan ketidaknyamanan umumnya kita sadar bahwa itu adalah ujian dari Allah. Namun saat diuji dengan kemudahan umumnya manusia tidak merasa bahwa dirinya sedang diuji. Maka seringkali kita tergelincir jika ujian itu berupa kemudahan.

Ada sebuah kisah seekor monyet yang naik keatas pohon kelapa. Saat monyet tersebut sampai diatas pohon kelapa, tiba-tiba badai yang kuat menyapa. Monyet tersebut sadar bahwa ia sedang diuji. Ia berpegangan dengan sangat kuat, agar tidak jatuh. Jadi saat terjadi badai besar ia selamat dan aman. Disaat yang lain, saat monyet tersebut memanjat pohon kelapa, tidak ada badai. Bahkan yang terjadi adalah kenyamanan. Angin sepoi-sepoi, udara enak, hawanya nyaman serta matahari juga tidak terlalu terik. Namun monyet tersebut malah terlena. Dia tertidur dan akhirnya terjatuh. Saat diuji dengan badai, ia sadar, tapi saat diuji dengan kenyamanan malah tergelincir. Hal ini disebabkan karena tidak adanya kesadaran monyet bahwa kenyamanan itu adalah ujian.

Kisah monyet tersebut, sama dengan kehidupan kita. Banyaknya harta, anak yang sehat, tempat tinggal yang nyaman membuat kita terlena dan lupa mensyukuri bahwa semua itu dari Allah dan semua itu hanyalah titipan dari Allah. Sedangkan ujian berupa kesulitan, umumnya akan membuat kita semakin dekat dengan Allah. Semakin sering kita mengadu pada Allah. Semakin kuat kebergantungan kita kepada Allah. Memang ujian dengan kesulitan terasa sangaat berat, tapi ada banyak hikmah yang dapat kita ambil dari ujian tersebut. Ada beberapa tips untuk mengahadapi beberapa ujian dari Allah:

Tawakal kepada Allah

Tawakal artinya berserah diri sepenuhnya kepada Allah. Menyerahkan urusan yang menurut kita sangaaat berat kepada Allah. Menitipkan masalah kepada Allah. Sebagaimana tertulis dalam Firman Allah yang berbunyi:

“Katakanlah (Nabi Muhammad), “Tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah hendaknya orang-orang mukmin bertawakal.” (QS At-Taubah : 51)

Berdoa dengan tulus

Do’a adalah senjata umat muslim. Saat kita tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan masalah yang sedang dihadapi, maka jalan satu-satunya adalah berdoa kepada Allah dengan sepenuh hati. Saat kita mengakui bahwa diri ini lemah, dan Allah Maha Pengatur segalanya, maka Allah akan mengabulkan do’a-do’a kita.

Bersyukur dengan segala keadaan

Terkadang kita merasa sangaat berat menerima ujian dari Allah. Namun Allah tidak akan pernah dzolim kepada hambanya. Cobalah untuk menemukan hikmah dibalik ujian tersebut dan belajarlah untuk mensyukuri apapun yang terjadi.

Semoga Allah menjadikan kita hamba sadar dengan apapun ujian yang sedang kita hadapi dan mampu melewatinya dengan baik dan mendapatkan ridho dari Allah..

Minggu, 23 Juni 2024

Biografi Tanjung Sari

 Tanjung Sari Puji Rahayu, seorang wanita yang lahir di kota besar Jakarta. Beliau lahir dari orang tua dengan suku Jawa. Mama beliau asli Yogyakarta, dan Bapak beliau berasal dari Klaten. Saat ini beliau tinggal di Kota Depok, Jawa Barat bersama suami dan kedua anaknya. 

Beliau biasa dipanggil dengan nama Tanjung atau bisa juga dengan panggilan Tije. Di dunia kepenulisan beliau sering dikenal dengan nama Pena Tari. Beliau aktif menulis sejak SMA di mading atau majalah kampus. Sedangkan dalam dunia instagram beliau mulai aktif sejak tahun 2018. Di dalam instagram beliau banyak dibagikan tulisan-tulisan beliau tentang berbagai hal. Beliau juga aktif mereview buku dalam bookstagram dengan nama akun @booksoftari.

Tanjung Sari adalah salah satu anggota dari komunitas menulis One Day One Post (ODOP) batch 11. Walau tergolong baru di komunitas ODOP beliau sudah dipercaya menjadi Penanggung Jawab di grup Oosthaven. Sudah pasti para senior ODOP memilih beliau yang masih baru sebagai PJ ODOP karena adanya kelebihan beliau. 

Dari kesibukan beliau sebagai Ibu Rumah Tangga dan Ibu yang bekerja beliau juga aktif menulis. Beliau telah menerbitkan kurang lebih 30 antologi sejak tahun 2019 dengan berbagai genrenya, seperti puisi, senandika, essay, opini, memoar, dan cermin. Selain itu beliau juga telah menerbitkan 1 novel solo yang berjudul The One That Got Away pada tahun 2021. Novel beliau mengangkat tema yang paling digemari oleh kalangan anak-anak muda, bercerita tentang first love never dies. 

Beliau bercerita, awal mula bisa menerbitkan antologi dan novel adalah saat penasaran dengan istilah idiom. Beliau mencari tahu arti sebenernya. Hingga saat menemukan Writing Challenge yang hadiahnya bisa menerbitkan buku gratis. Perjuangan beliau tidak berhenti disitu. Dalam writing challenge, beliau wajib menulis 1500 kata perhari selama 30 hari terus menerus tanpa putus. Dari challenge tersebut, beliau berhasil menjadi top five dan mendapatkan free layout, free editor, dan juga menerbitkan buku gratis. 

Dibalik prestasi-prestasinya diatas, beliau juga pernah terpilih sebagai salah satu penulis terbaik saat women's international day. Beliau menulis tentang lagu k-pop kesayangan anak muda, yaitu lagu 21st Century Girl-nya BTS. Dari lagu tersebut beliau menganalis lirik yang ada pada lagu tersebut dan berhasil menjadi penulis terbaik. Masyaallah.. 

Saat ditanya tentang tokoh idola yang selama ini membuat beliau semangat dalam menulis adalah Bunda Asma Nadia. Beliau melihat sosok Bunda Asma Nadia yang semangat berkarya disaat usianya tak lagi muda. Harapannya, beliau bisa meniru semangat dari Bunda Asma Nadia. Selain itu beliau juga mengidolakan leadernya BTS, Kim Namjoon. Menurut beliau Kim Namjoon adalah penulis lirik yang sangat bagus. Lieim lagunya selalu bermakna dan terdapat banyak ilmu di dalamnya. Seperti pada lagu Trivia: Love yang ternyata related dengan detak jantung manusia dan ilmu kardiologi. "He is an awesome reader", kata beliau. 

Masyaallah beruntung sekali bisa berkenalan lebih jauh dengan beliau. Disaat usianya tidak lagi muda, beliau masih semangat berkarya. Dari beliau saya belajar bahwa berkarya tak mengenal usia. Terus berkarya, terus semangat dalam menulis.. 


Mohon maaf atas kesalahan dalam penulisan. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat untuk pembaca

Sabtu, 22 Juni 2024

Grounding for Healing

Pernah ngga teman-teman jalan kaki tanpa alas kaki? Selama ini kita seringnya berpikiran berjalan kaki tanpa alas kaki tuh bikin kaki kotor. Ada banyak bakteri jahat ataupun cacing-cacing yang bisa masuk lewat kaki. Apalagi kalau anak-anak keluar rumah tanpa alas kaki, emaknya langsung ngomel hehe.. 

Padahal jalan-jalan kaki tanpa alas kaki alias nyeker atau bahasa kerennya grounding itu bermanfaat lho. Grounding bisa jadi salah satu metode untuk healing, menenangkan hati yang sedang ruwet.

Planet bumi memiliki muatan listrik negatif. Dengan grounding kita dapat menghubungkan fisik kita dengan energi listrik pada bumi. Hal ini dapat memperbaiki sambungan listrik tubuh dengan bumi. Kondisi ini dapat menyebabkan beberapa efek positif pada tubuh kita. 

Ada beberapa cara untuk melakukan grounding. Salah satunya adalah dengan berjalan tanpa alas kaki ataupun kaos kaki di atas tanah, rumput ataupun pasir. Selain itu kita juga bisa menempelkan tangan atau anggota badan secara langsung tanpa kain yang menghalangi. Berenang di dalam kolam atau danau juga bisa menjadi cara untuk grounding. 

Grounding bisa dilakukan dimana saja di alam terbuka. Tidak harus di hutan belantara. Jika kita mempunyai pekarangan rumah atau kebun, kita juga bisa melakukannya di tempat tersebut. Jika tidak memiliki pekarangan rumah, kita bisa pergi ke taman kota ataupun tempat wisata berbasis alam seperti pantai, danau, sungai, dan lain sebagainya. 

Jika merasa tidak nyaman melepas alas sepatu di tempat umum, kita bisa memilih tempat yang sepi. Kita bisa membawa tas untuk alas kaki, kemudian saat bertemu tempat yang sepi, kita bisa melepas alas kaki yang kita gunakan. 

Selain untuk memperbaiki suasana hati yang sedang tidak enak, grounding juga memiliki beberapa manfaat lain, diantaranya:

- mengurangi nyeri otot setelah aktivitas yang padat

- mengurangi rasa sakit

- peningkatan kualitas tidur. Tidur akan lebih nyenyak

- mengurangi rasa letih

- peningkatan imun

- penyembuhan luka

- menyembuhkan autoimun serta meringankan peradangan


Waktu yang dibutuhkan untuk grounding tidak ditentukan. Beberapa peneliti menunjukkan efek yang signifikan berdasarkan rasa sakit dan peradangan hanya dengan grounding selama 30 menit.

Beberapa waktu yang lalu, saat merasa hati sedang tidak enak, mencoba menerapkan metode grounding. Melepas alas kaki dan kaos kaki kemudian berjalan diatas tanah selama kurang lebih 1 jam. Hasilnya suasa hati membaik dengan sendirinya. Sejak saat itu jika merasa suasana hati sedang tidak baik-baik saja sebisa mungkin melakukan grounding untuk memperbaikinya. Namun terkadang grounding menjadi kendala bagi muslimah jika dilakukan di tempat umum. Karena kaki adalah aurat yang harus ditutup, maka tidak boleh sembarangan tempat dijadikan tempat grounding. Para muslimah harus menemukan tempat yang tertutup untuk melakukan grounding.

Jika anda merasa suasana hati sedang kacau, tidak ada salahnya menciba metode grounding untuk memperbaiki nya. Selamat mencoba

Dzikir tanpa akhir

Tukang Jahit. pinterest.com

Maka sebutlah nama-Ku niscaya kan kusebut namamu. Dan bersyukurlah kepada-Ku jangan pernah kau ingkari Aku. " 

(QS Al-Baqarah 152) 

Janganlah lelah berbuat baik, jangan penat berbuat taat, jangan bosan menebar kasih sayang. Karena tujuan utama hidup di dunia ini adalah meraih ridha Allah. Dan Allah meletakkan keridhaannya pada kebaikan dan ketaatan yang kita lakukan. Sebagaimana firman Allah yang berbunyi:

"Dialah Allah yang telah menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kalian, Siapa diantara kalian yang baik perbuatannya." (QS Al-Mulk : 2) 

Oleh karena itu siapapun kamu, apapun pekerjaanmu, bagaimanapun statusmu, melakukan kebaikan adalah prioritas paling utama. Jangan sampai keburukan, bahkan perbuatan dosa dijadikan pilihan dalam hidup. 

Pelajaran diatas didapatkan oleh penulis (Ustadzah Halimah Alaydrus) saat mengunjungi seorang penjahit yang khusus menjahit mukena. Beliau ingin agar ada hasil kerja tangannya dalam sholat orang-orang yang memakai mukena tersebut. 

Kala itu beliau hanya menarifkan lima puluh real Yaman atau setara lima ribu rupiah untuk satu mukena. Harga yang sangat murah. Beliau berprinsip bukan nominal uang yang terpenting, namun yang paling penting adalah keberkahan yang ada didalamnya. 

Saat berkunjung ke rumah tukang jahit, suara mesin jahit terdengar jelas bahkan sejak dari halaman rumah. Namun saat semakin mendekatinya, ada suara lain selain suara mesin jahitnya. Suara itu adalah lantunan dzikir yang terus dibacanya seirama dengan deri mesin jahitnya. Sepanjang beliau menjahit, lisannya tak pernah berhenti berucap, "Laa ilaha illa Allah. "

Saat menjahit, jika ada orang yang menyapa dan bertanya. Maka beliau akan menanggapi dengan singkat, kemudian meneruskan kembali jahitannya sekaligus dzikirnya. Beliau tidak berhenti hingga menyelesaikan satu mukena. Jika jahitan mukenanya sudah selesai barulah beliau leluasa menemui dan berbincang dengan kami. 

Jika ditanya tentang dzikirnya yang tak pernah berhenti, beliau menjawab "Saya tak punya kehidupan lain untuk mencari bekal menuju akhirat. Jika kesibukan yang saya kerjakan hanya membuat saya memiliki bekal dunia saja, lantas kapan lagi saya dapat berbekal menuju kehidupan sesudah ini? "

Ucapan beliau serasa menampar diri yang sering membuang-buang waktu dengan melakukan hal-hal yang tidak peelu. Padahal sebagai hamba Allah memerintahkan kita untuk menyibukkan dengan tugas dan kewajiban yang semestinya tidak ada waktu yang terbuang percuma. Sesuai dengan do'a yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada kita "Ya Allah, sibukkan kami dengan taat sehingga kami tak punya waktu untuk berbuat maksiat. "

Beliau juga sesekali melirik jam yang tergantung di dinding rumah. Saat tepat jam 16.30 sore. Beliau menyalakan radio membuka siaran Darul Mustofa. Dalam siaran tersebut Habib Umar bin Hafidz menyampaikan kajian rauhah setiap harinya. Sambil mendengarkan suara Habib, beliau mendoakan kebaikan Habib Umar karena telah menyiarkan kajian di radio, swhingga beliau bisa belajar mengenal Allah dan Rasul-Nya di dalam rumahnya. 

Masyaallah. Sungguh cerita yang membuat diri ini tersadar bahwa waktu yang kita miliki sangatlah berharga. Swmoga Allah memudahkan kita semua untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk semakin mendekat kepada Allah. 


Sumber: buku Bidadari Bumi 2 karya Ustadzah Halimah Alaydrus

Komet Halley



Nama komet Halley diambil dari nama belakang penemu. Komet ini merupakan satu-satunya komet periodik yang dapat dilihat oleh mata terlanjang. Komet Halley memerlukan waktu 74 hingga 79 untuk menyelesaikan orbitnya mengelilingi matahari. Jika beruntung,kita dapat melihat komet Halley sekali dalam hidup. Namun bisa juga dua kali. Seperti penulis Amerika Mark Twain, lahir ketika komet Halley sedang berpijar diatas langit. Tujuh puluh empat tahun kemudian, ia menulis "saya lahir ke dunia ini bersama komet halley pada tahun 1835. Komet itu akan datang lagi tahun depan dan saya menduga, saya akan pergi bersamanya. Dugaan tersebut ternyata benar. Mark Twain meninggal saat komet hallet melintasi bumi. 

Tujuh puluh enam tahun kenudian, yaitu pada tahun 1986, komet Halley melintasi bumi kembali. Pada saat itu komet Halley melintasi bumi dengan lintasan terjauh, sehingga membutuhkan teropong untuk menyaksikannya. Keberadaan komet Halley yang melintasi bumi setiap 70 tahun sekali menyebabkan nahkoda salah menentukan arah. 

Entah bagaimana, Edmont Halley menyadari bahwa komet 1682 yang ia amati sepertinya punya orbit serupa yang dilaporkan pada 1607 dan 1531. Empat belas tahun kemudian Halley masih memikirkan hal itu. Kemudian beliau mempreeiksi bahwa komet ini akan muncul lagi pada tahun 1758. Ternyata komet ini muncul beneran. Sejak saat itu koket tersebut disebut dengan menggunakan namanya. 

Selama ini kita terlalu memusatkan sejarah pada sejarah d penemuan individi. Mudah melupakan bahwa banyak sistem dan kekuatan histori berperan dalam perubahan pemahaman manusia. Sebagai contoh, meskipun Halley bisa memprediksi kedatangan komet, rekan sejamannya yaitu Robert Hooke lebih dulu mengajukan sebuah pendapat yang lebih baru, yaitu sebuah komet mungkin datang berkali-kali. Para pengamat langit lainnya, pada jaman yang sama juga telah memikirkan hal yang serupa. Hal ini terjadi bukan karena orang-orang pada jaman tersebut adalah orang yang pintar, namun karena adanya sistem analitik dari revolusi sains dan lembaga-lembaga seperti the Royal Society memungkinkan kelompok kelompok peneliti untuk bertukar ilmu secara lebih efisien. Oleh karena itu kita mengenang Halley sebagai pribadi yang gemar mencari dan sangat ingin tahu dalam segala sesuatu. 

Meskipun begitu Halley merupakan orang dengan pemikiran yang cerdas. Saat Halley menghitung luas administrasi kota Inggris, Ia mengambil sebuah peta Inggris, dan menggunting sebesar lingkaran sebesar peta tersebut. lingkaran tersebut dihitungnya berdiameter 69, 33 mill (sekitar 111,55 km). Ia kemudian membandingkannya dengan peta yang utuh dan menyimpulkan bahwa peta itu emapat kali lebih besar dari pada lingkaran, maka wilaayah Inggris empat kali lebih besar dari pada area lingkaran tersebut. Hasil perhitungan tersebut memiliki kesalahan hanya 1% dari perhitungan jaman sekarang. 

Selain itu, Halley juga menciptakan baju selam untuk berburu harta karun dalam kapal yang karam. Ia mengembangkan kompas magnetik tipe awla dan membuat banyak penemuan penting tentang med magnet bumi. Bahkan tulisannya tentang siklus hidrologi Bumi sangat berpengaruh dalam dunia sains. Ia juga menerjemahkan karya astronom Arab abad kesepulih al-Batani tentang pengamatan gerhana. 

Sumber: buku Antrophocene Viewed karya John Green

Rabu, 19 Juni 2024

Hubabah Zahro, Teladan bagi para Muslimah



 “Wahai wanita muslimah, janganlah mau tertipu dikehidupan dunia yang singkat ini. Jangan biarkan keinginan hidup mapan membuatmu melenceng dari jalan yang benar. Jangan biarkan kesulitan ekonomi membuatmu memilih jalan yang salah, bahkan menempuh jalan yang haram hanya untuk mendapatkan dunia yang fana” (Habib Umar bin Hafidz) 

Dari perkataan Habib Umar diatas kita diingatkan bahwa dunia ini hanya sementara, dan akhirat adalah kedidupan yang abadi. Jadi apa yang kita cari dari dunia yang fana ini? Bagaimana jika kita mengejar dunia yang sementara, namun menderita di akhirat? Tidakah menyesal saat di akhirat nanti?

Muslimah adalah tiang agama. Ibu yang bijaksana, yang mendidik dengan perilaku. Bukan menyerahkan anak-anaknya dididik oleh televise ataupun tayangan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan akan melahirkan generasi yang hebat. Pendidikan terbaik adalah dengan keteladanan, sebab anak adalah bayangan orang tua. Ketika orang tua berada di jalan yang lurus, maka anak akan mengikuti jalan yang lurus pula. Dan yang tak kalah penting anak adalah amanat dari Allah yang harus dibesarkan dengan kasih saying. Pendidikan seperti itu akan menghasilkan jalinan yang erat antara anak dan orangtua. Sehingga komunikasi dapat terjalin bahkan tanpa adanya kata-kata. Seperti pada Habib Umar bercerita bahwa persetujuan dari orang tua saat akan melakukan sesuatu, beliau akan mendapatkan jawaban dari isyarat mata.

Selain itu keistiqomahan dalam ibadah juga mempengaruhi. Hubabah zahro istiqomah melaksanakan perintah Allah dari yang Sunnah dhuha hingga solat tahajud. Suatu ketika beliau kelelahan dan terbangun saat subuh berkumandang. Beliaupun menangis dan berulang kali meminta maaf kepada Allah dengan penuh penyesalan. Dan setelah itu beliau tidak pernah meninggalkan sholat tahajud meski sakit ataupun lelah.

Di waktu malam, Hubabah Zahra memohon ampun dan mendekatkan diri kepada Allah dengan banjir air mata. Kehidupan yang dicontohkan beliau kepada anak-anaknya bukan sebatas kehidupan seorang manusia, melainkan kehidupan seorang hamba yang mengerti mana yang penting, yang tak penting dan yang berbahaya. Yang terpenting adalah bekal mengahadap Allah, yang tidak penting adalah apa yang akan kita tinggalkan saat masuk alam kubur. Dan yang bahaya adalah perbuatan dosa yang membuat Allah murka.

Hati hubabah Zahra selalu terpaut dengan akhirat. Beliau benar-benar memahami makna Al-Qur’an Surat Ad-Dhuha : 4 yang berbunyi:

“dan akhirat lebih baik bagimu daripada dunia”

Beliau sellau meminta doa agar wafat dalam keadaan khusnul khatimah, bahkan apapun yang dilakukan, akhirat selalu menjadi prioritas.

Habib Umar mengisahkan, saat ibunda mendapatkan kemudahan dalam suatu urusan, beliau selalu berdoa: “Ya Allah, Engkau telah memudahkan urusan kami di dunia, maka mudahkanlah pula urusan kami diakhirat.”

Hubabah Zahra wafat pada tahun 2015. Saat kepergiannya, kehilangan mendalam tidak hanya dialami olehputra putri beliau, namun semua orang yang mengenal beliau.

Masyaallah. Teladan yang sangat baik dari Hubabah Zahro. Salah satu orang yang selalu memikirkan urusan akhiratnya. Semoga Allah mudahkan saya dan para pembaca untuk meneladani kisah beliau, selalu memprioritaskan akhirat di atas segalanya.

Sumber: Buku Bidadari Bumi 2, Karya Ustadzah Halimah Alaydrus

Selasa, 18 Juni 2024

Hubabah Zahro, Samudera Kesabaran tak Bertepi


 “Demi masa, sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian, kecuali mereka yang beriman, beramal baik dan saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran”

Siapakah orang yang paling kuat? Apakah orang yang punya kekuasaan? Berotot? Atau orang kaya yang bisa membeli apapun?  Namun kenyataannya tidak ada orang yang kuat, semua manusia adalah lemah, sebab manusia hanyalah makhluk Allah. Sang pemiliknya lah yang kuat. Jika Allah satu-satunya yang kuat, maka orang yang paling kuat adalah orang yang kuat kepasrahannya kepada Allah, yang paling sntai bersandar kepada Allah, yang paling mantap kebergantungannya pada Allah. Salah satunya adalah Hubabah Zahro, Ibunda Habib Umar Bin Hafidz.

Beliau menikah pada usia 18 tahun. Setelah menikah mereka hidup sederhana, bahkan perkakas yang dipunyai adalah tiga piring, 1 panci dan sebuah sendok yang ujungnya patah. Namun beliau bangga karena Allah telah memilihkan kehidupan pengantin baru yang mirip dengan kehidupan Sayyidah Fatimah, putri Rasulullah. Beliau tinggal tinggal di rumah yang sangat kecil, hanya terdiri dari dua ruangan dan 1 kamar mandi. Saat ayahanda Habib Umar mengadakan majelis, ibunda harus naik ke atas loteng yang tidak beratap. Pada musim panas, cuacanya bisa mencapai 50 derajat celcius dan beliau duduk disana selama berjam-jam, bermandikan air keringat.

Dalam kesederhanaan inilah kekuatan hati Hubabah Zahra teruji. Kesabaran yang tak pernah mengeluh, merasa kecil hati atau protes atas keputusan Allah. Bahkan beliau selalu bersyukur karena Allah pilihkan kehidupan yang mirip dengan Sayyidah Fatimah. Kekuatan hati inilah yang membuat beliau kokoh berdiri tegak saat badai menerpa. Hingga pada ujian yang maha dahsyat datang, yaitu hilangnya sang suami tercinta. Suami beliau diculik oleh kaum komunis yang menjajah Yaman saat berangkat sholat jumat ke masjid.

Banyak hari berlalu dalam kesedihan, pengharapan suaminya akan kembali, namun kenyataannya suami yang ditunggu tak kunjung pulang. Ujian ini beliau hadapi dengan bersenjatakan sabar dan kuatnya hubungan dengan Allah. Beliau yakin bahwa apa yang terjadi adalah yang terbaik. Beliau selalu mengajarkan apada anak-anaknya bahwa Allah tak akan pernah meninggalkannya. Beliau mengajarkan untuk selalu ridha kepada Allah dan menekankan kepada anak-anak beliau untuk memaafkan kejahatan yang telah diperbuat kepada mereka. Tak ada dendam, tak ada permusuhan dan tak ada kebencian. Bahkan beliau meminta anak-anaknya mendoakan yang telah mendzolimi mereka agar memperoleh hidayah. Beliau selalu berpegang teguh pada Sabda Rasulullah “berbuat baiklah bahkan kepada mereka yang berbuat jahat padamu” (HR Muslim).

Suatu ketika salah satu murid Habib Umar, Habib Ali Aljufri bercerita bahwa beliau didatangi oleh orang yang mengaku menculik Ayahanda Habib Umar. Beliau meminta agar permohonan maafnya disampaikan kepada Habib Umar. Saat Habib Uli Aljufri menyampaikan, Habib umar menjawab, “kami sudah memaafkan sejak dulu”.

Masyaallah kisah teladan yang sangat menyentuh hati. Saat beliau di dzolimi dengan sebegitunya, beliau telah memaafkan, bahkan sebelum pelaku meminta maaf. Sedangkan orang-orang yang menjahati kita tak sekejam yang dialami keluarga Habib Umar, tapi kenapa kita masih saja belum bisa memaafkan kesalahan orang lain. Astaghfirullah.. Astaghfirullah.. Semoga Allah mudahkan hati kita untuk menerima segala ketepan Allah dan mudah memaafkan kesalahan orang lain.

Sumber: Buku Bidadari Bumi 2 karya Ustadzah Halimah Alaydrus

Senin, 17 Juni 2024

Memaknai Hari Raya Idul Adha


Hari raya Idul Adha diperingati setiap tanggal 10 Dzulhijjah. Peringat ini dimaksudkan untuk mengenang kisah teladan Nabi Ibrahhim a.s. Setiap perayaan Idul Adha kita diingatkan tentang kebesaran Allah. Dalam kisah Nabi Ibrahim, beliau tak pernah merasa cukup dalam berkorban kepada Allah. Saat Nabi Ibrahim bermimpi menyembelih anak yang dinanti sekian lama, nabi Ibrahim tidak mencari alasan untuk menolak perintah Allah. Beliau tidak berkata “ya Allah masih kurang kah ketaatan dan pengorbananku selama ini?”. Namun Nabi Ibrahim tunduk dengan perintah Allah. Bahkan Nabi Ibrahim paham, bahwa keridhaan Allah diatas diatas segalanya, walaupun hal itu sangaaaat berat. Nabi Ibrahim a.s ikhlas dan ridha mempersembahkan anak tercintanya, untuk Allah yang lebih Ia cintai. Lalu bagaimana dengan kita? Apa yang sudah kita korbankan untuk Allah?

Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih anaknya bukan untuk mengambil anaknya, namun Allah ingin mengambil rasa kepemilikan nabi Ibrahim. Lalu bagaimanakah dengan kita? Rasa kepemilikan apa sajakah yang kita miliki? Kepemilikan harta? Anak? Suami? Ego? Ataukah yang lainnya? Bukankah semua yang ada di dunia ini milik Allah? Mengapa kita merasa memiliki sesuatu dengan sebegitunya hingga mengabaikan perintah ataupun larangan Allah?

Lalu apa yang sudah kita korbankan untuk Allah? Jangan-jangan diri ini belum bisa mengorbankan sekedar hawa nafsu. Hawa nafsu ingin selalu bermewah-mewahan dibandingkan infaq di jalan Allah. Hawa nafsu mencari berbagai hiburan yang menyenangkan ketimbang duduk membaca Al-Qur’an dan berdzikir. Hawa nafsu memilih tidur dibanding bangun di sepertiga malam untuk sholat dan berdoa, padahal kita yang membutuhkan Allah. Hawa nafsu terhadap dunia, hingga merasa nikmat dari Allah yang begitu banyak terasa kurang. Hawa nafsu selalu mengeluh. merasa Allah telah memberikan banyak masalah, dibandingkan mensyukuri hikmah dibalik permasalahan-permasalahan yang sedang kita alami. Hawa nafsu tidak memaafkan orang lain yang berbuat salah kepada kita, padahal kita yang membutuhkan ampunan dari Allah. Astaghfirullah hal adzim..

“Allah tidak akan menerima daging-daging dan darah-darah hewan qurban akan tetapi Allah terima adalah ketaqwaan dari kalian (QS. Al-Hajj : 37)

Pada hari raya Idul Adha Allah menganjurkan untuk mengkurbankan sebagian harta yang kita miliki untuk dibagikan kepada orang lain. Namun Allah tidak menerima daging dan darah hewan qurban, melainkan ketakwaan kita. Allah ingin harta yang kita keluarkan ikhlas hanya karena Allah, bukan karena riya’ ataupun berbangga dengan harta yang dimiliki dan bukan juga untuk menjalankan rutinitas yang dilakukan setiap tahun.

Pada momen idul adha ini, mari kita merenungi dosa dan kesalahan kita, agar tak merasa suci di tengah kotornya hati. Agar tak sombong ditengah sedikitnya amalan baik yang di ridhai Allah. Semoga Allah memudahkan mata hati kita untuk jujur mengakui berbagai kesalahan yang telah kita lakukan. Agar kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik, pribadi yang selalu mengejar ridha Allah diatas segalanya..

 

Minggu, 16 Juni 2024

Minuman Sehat untuk Keluarga

Seiring dengan perkembangan zaman, manusia memandang persoalan makanan dan minuman tidak hanya kenyang, tapi juga melihat berbagai sudut pandang, seperti tampilan yang menarik, rasanya yang enak dan kelezatannya. Hal ini menyebabkan tren makanan siap saji semakin meningkat.

Namun tanpa disadari makanan siap saji memberikan efek negatif bagi tubuh, seperti tinggi kalori, kandungan garam dan gula yang tinggi, pengawet ataupun bahan lainnya yang jika dikonsumsi terus menerus akan berdampak buruk pada kesehatan tubuh. Tubuh akan mudah tertular berbagai macam penyakit.

Berbagai jenis makanan apapun yang kita konsumsi sangat berpengaruh pada kesehatan diri serta keturunan kita. Apapun yang kita konsumsi akan menjadi sumber pembentukan sel-sel penting dalam tubuh. Jika makanan yang kita makan sehat, maka sel-sel yang tumbuh akan sehat, namun jika makanan yang kita konsumsi tidak sehat, maka sel-sel yang terbentuk juga tidak sehat. Sel-sel tersebut juga dapat diturunkan ke anak cucu kita.

Jika membahas makanan dan minuman sehat, sebagian orang akan beranggapan bahwa membuatnya akan membutuhkan waktu yang lama, sehingga lebih memilih makanan dan minuman siap saji yang tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menyiapkan. Padahal jika kita mau berfikir cerdas, ada berbagai cara untuk menyiapkan minuman yang sehat untuk menjaga imun kita, diantaranya:

Minuman kunyit dan jahe

Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan rempah-rempah yang dapat diolah menjadi munuman sehat. Salah satunya adalah kunyit dan jahe. Kunyit dan jahe sangat bermanfaat untuk tubuh, seperti mencegah penuaan dini, menguatkan system imun serta menangkal infeksi bakteri dan virus.

Pembuatan minuman kunyit dan jahe juga sangat simple. Jahe dan kunyit yang kita beli, bisa langsung dicuci bersih dan diletakkan pada wadah sebagai stok beberapa hari. Saat ingin mengolah, kita bisa ambil beberapa  kunyit dan jahe lalu diiris secara tipis dan disedu dengan air panas. Selain itukita juga mengolahnya dengan membuat infus water jahe dan kunyit. Jahe yang sudah kita iris tipis ditambahkan air dan biarkan selama 6-9 jam. Infus water siap untuk diminum. Cara ini sangat simple dilakukan ditengah kesibukan harian kita.

Air Kelapa

Sebagai warga Indonesia dengan iklim tropis, kita harus bersyukur karena bisa menikmati air kelama dengan mudah. Air kelapa dikenal dengan berbagai manfaat bagi tubuh, diantaranya mampu menstabilkan pH tubuh, membantu menurunkan gua darah, mencegah penyakit batu ginjal dan menyembuhkan gangguan pada pencernaan.

The bunga telang

Jika di Makkah Allah menumbuhkan pohon kurma yang memiliki banyak manfaat untuk tubuh, di Indonesia Allah menumbuhkan bunga telang yang kaya akan nutrisi untuk tubuh. Berbagai manfaat bunga telang, diantanya sebagai sumber kolagen, menyembuhkan infeksi dalam tubuh, melancarkan system pencernaan,  mengontrol tekanan darah dan gula darah,mengatasi masalah pernafasan, dan mencegah pertumbuhan sel kanker.

Budidaya tanaman telang ini juga sangat mudah. Telang dapat tumbuh dalam cuaca apapun. Pengolahannya juga sangat mudah. Kita hanya perlu memetic 3-5 bunga kemudian diseduh dengan air hangat. Setelah hangat, the bunga telang siap untuk diminum.

Itulah beberapa contoh  minuman sehat dengan minim pengolahan yang bisa disiapkan untuk menjaga diri sendiri serta keluarga agar tetap sehat.


Hati yang tenang

 

pict from: pinterest.com

"wahai jiwa yang tenang,  kembalilah kepada Tuhanmu dengan rida dan diridai. Lalu masuklah kedalam golongan hamba-hambaku dan masuklah ke dalam Surgaku" Al Fajr 27-30

Kalo lagi baca ayat tersebut, tiba-tiba hati jadi berasa adeeem gitu. Tapi sempet bertanya-tanya. Hati yang tenang itu sebenarnya gimana sih? Setelah sekian lama bertanya-tanya dan aku menemukan jawabannya pas ikut kelas preview PPA.

Dalam kelas preview tersebut, Bunda Anik menjelaskan bahwa manusia seringnya membuat aturan sendiri, namun saat terjatuh nyalahin Allah. Kemudian saat Allah ngasih obat eh malah marah-marah ke Allah. Terkadang Alah memberi peringatan namun kita tidak menyadarinya, namun saat terluka menyalahkan Allah bahwa Allah tidak adil. Padahal Allah tidak pernah dzalim kepada hambanya. Jadi kita sangat perlu melatih diri untuk selalu yakin kepada Allah. Yakin sama Allah seperti saat naik pesawat. Yakin pengendara pesawat akan mengantarkan kita sampai pada tujuan.

Saat kita terluka karena orang lain, yang kita butuhkan adalah pemaafan. Dengan memaafkan akan memberikan warna tersendiri dan menjadikan hati kita menjadi netral. Jika kita sudah memaafkan orang lain, maka rasa sakit yang kita rasakan menjadi sumber rasa syukur kita. Memaafkan berarti tidak membalas dendam, tidak menjaga jarak, dan tidak ada pikiran nanti Allah yang akan balas.

Memaafkan bukan agar orang tersebut tidak melakukan kesalahan lagi, karena Allah pun menyuruh kita istighfar bukan agar kita tidak melakukan kesalahan lagi. Tapi Allah menyuruh kita istigfar setelah kita melakukan kesalahan. Allah aja maha pemaaf, siapa kita tidak memaafkan kesalahan orang lain?

Sikap dan tutur kata seseorang adalah cerminan bagaimana kondisi hati seseorang. Orang yang memiliki luka dihati, maka akan lebih sering melukai hati orang lain juga. Sedangkan orang yang bisa menghargai diri sendiri, maka mudah baginya menghargai orang lain. orang yang sudah pulih dari lukanya, maka bisa jadi orang yang lebih bijak. Orang yang mudah menyakiti hati orang lain, adalah orang yang hatinya sedang terluka, jangan ditinggalkan. Saat kita terluka dan tidak menuntut orang lain untuk berubah, maka Allah yang akan memperbaikinya.

Tujuan utama kita hidup di dunia bukan untuk terhindar dari luka, tapi menyiapkan pulang dengan hati yang lapang. Oleh karena itu berusahalah untuk membersihkan hati, memaafkan luka-luka yang membuat hati sakit. Karena kita tidak tahu sampai kapan hidup di dunia, maka bersegeralah memaafkan semua orang yang membuatmu terluka, agar kita bisa kembali ke Allah dengan hati yang tenang dan masuk ke dalam surga-Nya.

 

Jumat, 14 Juni 2024

Menata hati yang terluka

pict from: pinterest.com

Setiap manusia pasti pernah merasakan hati yang terluka. Hati yang terluka terjadi karena diri sendiri yang belum bisa mengambil hikmah dari suatu kejadian dan terlalu fokus pada hal-hal yang membuat kita sakit hati. Suatu kejadian sebenernya bersifat netral dan pikiran kita yang menerima “oh ini luka”. Jadi penyebab hati terluka adalah asumsi kita sendiri.

Terluka juga bisa terjadi ketika kita punya standar sendiri. Saat standart yang kita buat tidak sesuai kenyataan, hati kita terluka. Padahal kita hanyalah hamba Allah. Tugas kita bukan mengatur Allah semau kita, tapi berusaha untuk menerima segala ketentuan Allah dengan ikhlas.

Hati yang terluka adalah salah satu kasih sayang Allah. Allah membuat hati kita terluka agar kita semakin bergantung pada Allah. Kesedihan yang kita rasakan adalah sebuah keseimbangan yang harus terjadi. Agar kita memahami bahwa Allah yang berkuasa atas segalanya. Dengan kesedihan yang kita rasakan, maka Allah menurunkan nikmat untuk berduan bersama Allah. Rasa bahagia yang terus menerus akan berdampak negatif pada kehidupan kita. Seperti Fir’aun yang hidupnya selalu bahagia tapi tidak bisa merintih mengucap iman. Hidup akan lebih nyaman jika sering diingatkan oleh Allah. Bisa merasakan manisnya iman, nikmatnya sholat dan merintih ke Allah. Hati yang senang tapi gelisah itu sangatlah tidak enak, makanya Allah memberi kita ujian.

Rasulullah pun pernah merasakan tahun kesedihan. Rasulullah pernah dipermalukan, diremehkan dilempari kotoran hewan dan lain sebagainya. Tidak ada orang yang terbebas dari luka batin. Oleh karena itu jangan sampai kita menjadi mental korban. Merasa paling menderita sedunia.

Proses pemulihan luka adalah tanggung jawab pribadi bukan tanggung jawab orang lain. Kita tidak bisa menyalahkan orang lain atas luka yang kita alami. Seperti yang dicontohkan Rasulullah saat ditolak Abu Jahal, Rasulullah tidak menyalahkan Abu Jahal. Bagaimana bisa pulih jika terus menyalahkan orang lain? kita tidak bisa menyalahkan orang lain, karena dunia tidak pernah ideal untuk siapapun. Pilihan ada pada kita, mau bangkit dan semakin kuat kita bergantung pada Allah, atau sebaliknya.

Hati yang terluka dan tidak diobati, maka bisa terjadi infeksi dan lama kelamaan akan semakin parah. Cara untuk menata hati kembali, diantaranya:

1.       Perbesar Rasa Syukur

Kita perlu menyadari bahwa nikmat yang telah kita terima dan sedang dijalani sangatlah besar. Setiap detik banyak keajaiban yang terjadi dalam tubuh kita. Dan itu semua adalah rahmat dari Allah

2.       Melatih berprasangka baik

Kita harus menyadari bahwa rasa sakit adalah suplemen yang baik untuk tubuh kita. Allah tidak akan pernah dzolim kepada hambanya. Jadi latihlah terus untuk yakin kepada Allah.

3.       Memaafkan kesalahan orang lain.

Saat kita melakukan kesalahan, Allah menyuruh kita untuk beristigfar, namun Allah tidak mengharuskan kita tidak boleh melakukan kesalahan. Allah aja Maha Pemaaf, kenapa kita tidak bisa memaafkan kesalahan orang lain? Siapakah kita menyaratkan sesuatu pada seseorang. Kita saja tidak bisa mengendalikan diri sendiri, bagaimana bisa mengendalikan orang lain?

Saat kita ingin pulih dari rasa sakit, yang bisa kita lakukan adalah memeluk rasa sakit. Tujuan utama kita bukan agar terhindar dari rasa sakit, tapi untuk menyiapkan pulang dengan hati yang lapang, seperti pada surat Al Fajr ayat 27-30 yang artinya “wahai jiwa yang tenang,  kembalilah kepada Tuhanmu dengan rida dan diridai. Lalu masuklah kedalam golongan hamba-hambaku dan masuklah ke dalam Surgaku”.

Healing sesungguhnya bukan untuk terbebas dari luka, tetapi agar bisa kembali kepada Allah dengan jiwa yang tenang..