Jumat, 28 Juni 2024

Menjaga Kebersihan Hati

 


Di tengah kesibukan dunia ini, kita sering melupakan betapa pentingnya hati. Hati merupakan pusat segala kebaikan dan keburukan seseorang. Jika hati itu baik, maka apapun yang dikeluarkan akan baik, namun jika hati tidak baik, maka apapun yang dikeluarkan akan buruk. Sebagaimana Hadits Rasullah yang berbunyi:

“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung)” (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599).

Hati kita adalah pusat pandangan Allah. Saat kita melakukan suatu amalan dengan niat yang baik, maka Allah akan menerimanya, sebaliknya jika kita melakukan amalan dengan niat buruk, maka Allah akan menolak amalan tersebut. Oleh karena itu kita perlu memperbaharui niat setiap hari, agar suatu amalan dilakukan hanya karena Allah. Misalnya bekerja sebagai guru merupakan pekerjaan yang mulia, namun ada kalanya amalan yang baik tersebut berbelok. Ada kalanya terlintas dipikiran, mengajar karena butuh pengakuan ataupun niat buruk lainnya. Karenanya kita perlu memperbaiki niat setiap hari agar suatu amalan baik tetap terjaga kebaikannya setiap hari.

Hal terbaik yang dikasih Allah kepada manusia adalah iman. Tanpa iman kita tidak bisa memiliki kebaikan. Iman tersebut terletak di dalam hati. Segala kebaikan tempatnya di hati. Hati kita sangat penting untuk dijaga. Namun terkadang kita menyimpan kebencian di hati. Kejelekan orang lain selalu diingat, namun kebaikannya tidak diingat. Kebencian kita pada seseorang adalah ibarat sampah. Sampah yang harusnya dikeluarkan. Jika kita masih saja belum bisa memaafkan orang lain, artinya kita menyimpan sampah yang busuk dalam hati. Jadi mulai sekarang bilang ke hatimu “cukup sudah saya akan mengeluarkan semua sampah yang ada di hati saya agar Allah letakkan kekhusukan dalam sholat, iman, cinta dan ikhlas dalam hati setelah kita membersihkan hati.”

Berlian akan diletakkan pada tempat yang bersih bukan pada tempat yang kotor. Jika hati kita kotor, maka ilmu yang kita dapatkan akan sering lupa, sering berbuat dosa, suka berburuk sangka, dendam, iri hati, dan juga permusuhan. Oleh karena itu penting bagi kita untuk sellau bermusahabah diri, meneliti kesalahan dalam diri, dan membersihkan diri. Beberapa cara membersihkan hati, yaitu:

Mengakui Kesalahan

Setiap manusia, tidak pernah luput dari kesalahan, baik kesalahan yang disengaja maupun kesalahan yang tidak disengaja. Mengakui kesalahan merupakan langkah awal untuk membersihkan hati. Jika kita sadar akan kesalahan yang kita lakukan, maka mudah bagi kita untuk bertaubat.

Menyesali kesalahan

Jika kita telah mengakui kesalahan yang telah diperbuat, tahap selanjutnya adalah menyesalinya. Menyesal agar tidak mengulangi kembali kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan.

Memohon Ampun kepada Allah

Allah adalah Maha Pengampun. Sebesar apapun dosa kita, Allah akan mengampuni dosa kita. Setelah mengakui dan menyesali kesalahan, kita harusnya bisa bertaubat kepada Allah dengan memperbanyak istighfar. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah yang berbunyi:

“Tidak ada dosa yang besar dengan istighfar, dan tidak ada dosa yang kecil kalau diulang-ulang.” (HR. Thabrani)

Berjanji tidak mengulangi

Berjanji tidak mengulangi kesalahan perlu dilakukan dengan hati yang tulus. Dosa kecil yang dilakukan berulang-ulang akan menjadi dosa besar.

Memperbanyak amalan untuk menutupi dosa

Tanda seseorang yang bersungguh-sungguh dalam bertaubat adalah dengan memperbanyak amalan baik untuk menebus dosa-dosa yang telah dilakukan.

Itulah beberapa tips untuk membersihkan hati. Semoga Allah memudahkan kita untuk menjaga hati kita agar mudah mendapatkan Ridho dari Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar